Pelatuk
Dengan adanya teknologi VVA, maka pelatuknya didesain khusus, terutama yang untuk klep masuk, karena kemnya punya 2 profil.
Tapi ternyata konstruksinya beda dengan pelatuk NMAX atau Aerox 155 VVA.
Pada ANV R ini kedua permukaan pelatuk beda konstruksi, untuk yang kem rendah pakai roller, sementara yang tinggi pakai tapet biasa.
“Tanpa bearing biar ringan,” terang Ridwan.
Meski begitu, menurut Ridwan gesekan tetap rendah karena permukaan pelatuknya dilapis dengan diamond like carbon (DLC), makanya warnanya lebih gelap.
Untuk mengaktifkan VVA, pada pelatuk in ada as yang didorong oleh solenoid yang diatur oleh ECU.
Solenoid ini menonjok di 7.400 rpm untuk memindahkan profil kem klep masuk.
Kopling
Salah satu fitur baru ada di kopling, ada assist & slipper clucth.
Fungsinya membuat handel kopling lebih ringan saat diremas, dan mencegah skid atau slip sesaat ketika engine brake setelah turun gigi.