“Misal transmisinya ternyata ‘nyangkut’ di R dan keburu gas diinjak, maka mobil akan bergerak mundur,” tukasnya.
Atau ketika tuas transmisi ternyata baru masuk di N dan keburu pedal rem dilepas, sementara kondisi lagi di tanjakan, maka mobil akan berisiko meluncur mundur.
“Jadi tujuannya sebenarnya lebih ke arah safety,” terang Aji.
Saat ditanya apakah bila sering memposisikan tuas transmisi otomatis di P saat berhenti sementara, lalu langsung dipindah ke D untuk jalan lagi, dapat merusak transmisi otomatis?
“Itu tidak merusak, tapi sangat berbahaya. Tidak direkomendasikan. Karena posisi P itu ketika dipindah ke D, akan melewati R dan N,” jelasnya lagi.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Cara Merawat & Perlakuan Transmisi Otomatis CVT
Dengan kata lain seperti tadi disebutkan, dikhawatirkan ketika melakukan perpindahan gigi, posisi transmisi tidak sampai pada gigi yang dituju (D), alias bisa saja hanya berhenti di R atau N.
Tuh sob, sebaiknya posisikan transmisi otomatis di N saat berhenti sementara, sembari aktifkan hand brake, demi keselematan Anda dan pengguna jalan lain.