Mobil Pakai Headlamp LED di Musim Hujan, Sering Dianggap Bahaya, Ini Saran Dari Ahli

Radityo Herdianto,Ignatius Ferdian - Senin, 2 November 2020 | 19:00 WIB

Ilustrasi LED pada mobil (Radityo Herdianto,Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Banyak yang masih belum tahu apakah aman pakai LED Aftermarket saat musim hujan.

Karena dengan berkurangnya jarak pandang saat musim hujan menjadikan pencahayaan headlamp (lampu utama) mobil sangat penting.

Dan ternyata pencahayaan lampu utama mobil pakai LED Aftermarket dianggap berbahaya karena berkurangnya pencahayaan ke depan.

Menurut Suhendra Hanafiah, Operation Manager PT Sarana Berkat, banyak salah kaprah pemilik mobil yang mengganti headlamp dengan lampu LED aftermarket harus berwarna putih atau kebiruan.

Baca Juga: Toyota Vellfire Tampil Kece Dan Futuristik, Cukup Tanam Lampu Belakang Crystaleye

"Karena LED dianggap harus warna putih kebiruan, padahal malah bahaya kalau dipakai saat musim hujan," tekan Suhendra.

Suhendra menjelaskan lampu LED dengan warna putih memiliki suhu cahaya 5000 Kelvin yang masih dalam batas aman dan banyak digunakan OEM mobil.

Yang menjadi masalah adalah penggantian lampu LED aftermarket dengan suhu cahaya di atas 6300 Kelvin.

"Rentang angka segitu suhu cahaya semakin dingin yang menghasilkan spektrum warna kebiruan dan sulit tembus kabut," jelas Suhendra.

Baca Juga: Aman Enggak Persneling Mobil Matik di Posisi D Saat Berhenti? Ini Kata Ahli

Lanjut Suhendra, spektrum warna biru mudah membias ketika memancar ke air hujan yang turun disertai kabut sehingga penerangan ke depan semakin sulit, terutama saat malam hari.

Suhendra menyarankan jika ingin menggunakan lampu LED aftermarket cari yang spesifikasinya 5000 Kelvin ke bawah.

"Seperti lampu LED PIAA 4300 Kelvin yang punya spektrum warna kekuningan, suhu cahaya yang hangat bisa tembus kabut," sambung Suhendra.

"Tapi banyak yang menganggap lampu warna kuning bukan seperti lampu LED makanya jarang yang cari 5000 Kelvin ke bawah," tawa Suhendra.