Ketika pindah ke aspal, tanah akan jatuh dan mobil dan ban yang efeknya membuat lintasan aspal akan jadi sangat licin.
“Untuk keadilan terhadap semua peserta, maka lintasan gravel di SS 5 dibatalkan. Jadi full aspal,” demikian bunyi buletin yang dikeluarkan panitia.
“Sebenarnya sih jadi enggak seru. Aura sprint relinya jadi kurang. Hahahaha. Tapi, apapun treknya, ya hajar saja. Pembalap harus bisa semua trek,” sebut Anjasara Wahyu dari tim Yogyakarta Rally Community-Beagle Jogja Rally Team.
Anjas berpasangan dengan Ibenzani berhasil meraih podium pertama di kelas F1 menggunakan Toyota Etios.
“Gue juga kurang sreg kalau enggak ada gravelnya. Justru gue ikut karena ada lintasan aspal dan gravel jadi kita bisa punya banyak pengalaman. Tapi ini yang terbaik untuk kita peserta,” tambah Yoyok Setiowarno dari Suzuki Motorsport.
Perpaduan lintasan aspal dan gravel di Meikarta tersebut memang cukup menarik. Karena peserta dituntut untuk jeli memilih ban.
Selain itu, kombinasi trek juga lebih lengkap. Aspal yang cenderung banyak high speed, dan gravel yang banyak tikungan patah.