Otomotifnet.com – Meikarta telah sukses bikin event 3 in 1 (31/10-1/11/2020). Ada drifting, slalom dan juga sprint reli.
Dari masing-masing cabang, para peserta menyambut gembira dengan adanya event ini. Karena sudah lama tidak duduk di kabin mobil balapnya.
“Saya sebagai penyelenggara sangat berterima kasih kepada para peserta. Ini disambut antusias. Dari berbagai daerah datang ke sini untuk ikut lomba,” sebut Fredi Rostiawan, dari Pangarang Racing Team sebagai penyelenggara.
Namun, peserta sprint reli harus menelan pil pahit sedikit. Karena lintasan gravel yang telah disiapkan oleh panitia hanya terpakai sedikit saja.
Dari 5 special stage (SS) yang dijalankan peserta, lintasan gravel yang tricky tersebut hanya dipakai 3 SS awal saja, pada Sabtu (31/10/2020).
Baca Juga: Meikarta Bikin Latihan Bersama Sprint Reli, Simulasi Event New Normal
Minggu (1/11/2020) pada SS 4 dan 5, lintasan gravel sama sekali tidak dipakai. Sehingga peserta hanya pakai lintasan aspal saja.
Ini karena hujan turun cukup deras. Sabtu sore sudah turun hujan. Karena sebagian peserta sudah melintas di gravel, maka seluruh peserta harus lewat situ pada Sabtu.
Minggu, panitia memeriksa lintasan gravel dan dinyatakan tidak bisa dilewati. Sebab itu dibatalkan. Dan saat SS 5 juga demikian.
Pantauan Otomotifnet, lintasan tanah cukup lengket di ban. Mobil gerak dua roda akan sulit.
Ketika pindah ke aspal, tanah akan jatuh dan mobil dan ban yang efeknya membuat lintasan aspal akan jadi sangat licin.
“Untuk keadilan terhadap semua peserta, maka lintasan gravel di SS 5 dibatalkan. Jadi full aspal,” demikian bunyi buletin yang dikeluarkan panitia.
“Sebenarnya sih jadi enggak seru. Aura sprint relinya jadi kurang. Hahahaha. Tapi, apapun treknya, ya hajar saja. Pembalap harus bisa semua trek,” sebut Anjasara Wahyu dari tim Yogyakarta Rally Community-Beagle Jogja Rally Team.
Anjas berpasangan dengan Ibenzani berhasil meraih podium pertama di kelas F1 menggunakan Toyota Etios.
“Gue juga kurang sreg kalau enggak ada gravelnya. Justru gue ikut karena ada lintasan aspal dan gravel jadi kita bisa punya banyak pengalaman. Tapi ini yang terbaik untuk kita peserta,” tambah Yoyok Setiowarno dari Suzuki Motorsport.
Perpaduan lintasan aspal dan gravel di Meikarta tersebut memang cukup menarik. Karena peserta dituntut untuk jeli memilih ban.
Selain itu, kombinasi trek juga lebih lengkap. Aspal yang cenderung banyak high speed, dan gravel yang banyak tikungan patah.