Dilanjutkan Miguel Oliveira di MotoGP Stiria (23/08/2020). Saat itu mampu mencuri posisi, dari 3 ke 1 di tikungan terakhir. Karena 2 pembalap (Jack Miller/Pramac Ducati dan Pol Espargaro/Red Bull KTM Factory Racing Team) di depannya melebar.
Selepas itu, kiprah pembalap KTM tak lagi bisa dipandang remeh oleh tim lain.
“Tentu saya sangat senang senang dengan hasil ini. Tiga race terakhir sangat tidak bisa dipercaya,”
“Terlebih karena kami mengenal Valencia baru 4 tahun lalu lewat wildcard, Mika Kallio,”
“Sangat menyenangkan bisa fight untuk suatu posisi sampai saat ini. Mereka tidak bisa lagi bicara kebetulan, karena kami sudah mengumpulkan 7 kemenangan di musim ini,” tambahnya.
Keteguhan KTM tidak saja terpancar dari Pit Beirer, tapi juga dari Stefan Pierer, CEO of Pierer Mobility AG (pemegang merek KTM, Husqvarna dan GasGas.
“Kami ikut bukan hanya karena kejuaraan dunia saja, kami juga tidak ingin hanya sebagai pengisi grid saja,”
“Kami juga ingin menjadi pemenang suatu saat nanti. Dan kalaupun itu harus menunggu lama, kami tentu akan bersabar menunggu,”
“Penantian itu sudah kami buktikan di Supercross World Championship di Amerika dan ajang reli Dakar. Kami menunggu 7 atau 8 tahun,” sebut Stefan Pierer.
Jadi, dengan hanya menunggu 4 tahun (KTM masuk MotoGP 2017) untuk meraih kemenangan, tentu hal sangat berarti.