Otomotifnet.com - Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora) Zainudin Amali tetap optimistis Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2021.
"Kalau informasi dari pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) kita masih on progress. Kan segala sesuatu itu pasti ada pernyataan tertulisnya,"
"Bagi yang mengatakan tidak akan dilaksanakan MotoGP apakah ada? Dorna sudah menyatakan bahwa Indonesia tidak? Tidak ada kan,"
"Tidak ada kan Pak Dirut (ITDC), tidak ada," ujar Zainudin saat berada di Sirkuit MotoGP Mandalika (24/11/2020).
Baca Juga: Valentino Rossi Ramal Tim Pabrikan Yamaha di MotoGP 2021, Akan Sulit Pilih Ayam Jago di Kandang
Zainudin mengatakan, hal yang biasa jika ada yang mengatakan pelaksanaan MotoGP di Indonesia batal digelar.
Ia mencontohkan beberapa waktu lalu ada isu yang menyebut Indonesia tidak masuk dalam kalender Asia untuk turnamen sepakbola.
"Kan gitu, tidak ada pernyataan seperti itu, jadi tetap on proses. Saya masih optimis pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Mandalika tahun 2021 insya Allah akan terlaksana," katanya dan diamini oleh Direktur ITDC dan Gubernur NTB yang mendampingi.
Zainudin mengatakan, Dorna puas melihat pekerjaan ITDC dan kontraktor saat datang melihat kesiapan MotoGP Mandalika.
Meskipun diakui Menpora kalender kegiatan olahraga di Indonesia sangat padat.
Namun, pihaknya tinggal mengatur jadwal pelaksanaannya saja agar semua berjalan lancar.
Dijelaskan kembali oleh Zainudin bahwa perencanaan yang telah disiapkan oleh ITDC, pemerintah pusat, dan daerah telah berjalan dengan baik.
Hal itu yang membuat dia optimistis pengerjaan akan sesuai dengan rencana, dan Dorna akan memberikan penilaian terhadap upaya yang dilakukan ITDC.
Baca Juga: Danilo Petrucci Bahagia Dipecat Ducati, Senyum-senyum Sendiri Selama MotoGP 2020
Gubernur NTB Zulkieflimansyah juga yakin pelaksanaan MotoGP di Mandalika akan sesuai rencana.
Dia menyebut ada kemungkinan jadwal MotoGP di Eropa bisa saja terganggu dengan pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.
"Kalau ada jadwal yang terganggu di sana, tentu ada perubahan-perubahan. Lihat saja sepakbola masih tidak ada penonton, bahkan beberapa negara melakukan lockdown," kata Zulkieflimansyah.