Otomotifnet.com - Pemilik Honda Freed kini wajib waspada jika berbelaja suku cadang secara online.
Sebab kini muncul pedagang nakal yang menawarkan komponen rekondisi tapi dikatakan baru.
Menurut Narosendra Kagungan, Mekanik di bengkel spesialis Honda Auto Broundtax Motor (ABM) mengungkapkan, banyak motor fan atau kipas radiator rekondisi yang kini dijual secara online di berbagai marketplace.
"Kalau mau beli Motor fan Honda Freed sebaiknya beli di dealer resmi atau bengkel yang ambil dari vendor resmi Denso," sebut Sendra yang bengkelnya yang ada di kawasan Depok, Jabar, (24/11/20).
Baca Juga: Honda Freed Matik Transmisi Dijamin Awet, Kuncinya Mudah, Ini Kata Bengkel Spesialis
"Karena motor fan yang di jual di toko online kami sering temukan itu sebenarnya bekas tapi direkondisi, lalu dikemas ulang kayak barang baru," tutur Sendra.
Sendra mengatakan, ciri motor fan rekondisi bisa dilihat dari selisih harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan aslinya.
"Bengkel resmi Honda itu kerjasama dengan Denso. Barangnya sama saja tapi beda kemasan," jelasnya.
"Harga motor fan Honda Freed dari Denso langsung Rp 600 ribuan, sementara dari Honda itu Rp 900 ribuan," tutur Sendra lagi.
"Sedangkan motor fan Honda Freed rekondisi yang dikemas jadi barang baru ini kalau di online, harganya paling di bawah Rp 200 ribu ada juga yang Rp 165 ribu," sambungnya.
Selain harga, untuk membuktikan motor fan Honda Freed tersebut rekondisi bisa dilihat dari kondisi fisiknya di berbagai sisi.
"Hal pertama motor fan Honda Freed yang rekondisi ini cetakan nomor serinya kurang rapih," bebernya.
"Kode produksinya juga kelihatan acak-acakan. Selain itu cat hitam di casingnya juga jelek, jika dikerok pakai kuku juga mengelupas," sebut Sendra.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Odometer Honda Freed PSD Tiba-Tiba Blank!
"Ciri lainnya bisa dilihat di seal karet yang enggak rapih dan mudah dilepas. Bahkan sealnya kelihatan seperti ada yang dilem ulang," ungkapnya.
"Terus di terminal soketnya bagian kabel plus dan minusnya juga suka terbalik," tambahnya.
Sendra mengungkapkan, efek penggunaan part daur ulang ini tentunya akan merugikan pemilik mobil dan membuat sistem pendinginan mesin jadi tidak maksimal.
"Pemakaian motor fan palsu atau rekondisi ini merugikan, karena umur pakainya cuma hitungan bulan saja misalnya sekitar 3 bulan," terangnya.
"Belum lagi efek ke mesin kalau motor fan ini rusak, seperti mesin overheat, bisa mogok juga dan bagian yang kena saat mogok itu koil dan businya rusak atau mati," tutupnya.