Otomotifnet.com - Saat balapan diguyur hujan, para pembalap MotoGP juga menggunakan jas hujan.
Hal itu dilakukan untuk membuat baju balapnya tidak terlalu basah.
Tapi yang menariknya, jas hujan pembalap MotoGP tidak boleh mempunyai warna solid atau wajib transparan.
Tentunya penggunaan jas hujan model transparan bukan tanpa alasan, sebab itu dilakukan agar logo sponsor yang menempel di wearpack bisa tetap terlihat.
Baca Juga: Suzuki Ecstar Pengin Bentuk Tim Satelit di MotoGP, Tapi Masih Ragu-ragu
Selain itu, jas hujannya juga didesain tidak sembarangan dan telah memenuhi segala keperluan di dunia balap.
Melansir Alpinestars.com, jas hujan untuk ajang balap motor nomor satu ini dibuat dengan bahan transparan setebal 2 mm.
Bahan yang disebutkan secara rinci tersebut diklaim 100 persen bisa menahan air, dikala para pembalap menerjang derasnya hujan.
Selain itu, di bagian lengan dan sisi badan dipasangkan bahan kulit sintetis yang di-coating supaya lebih tahan air.
Baca Juga: KTM Tanpa Pikir Lama Perpanjang Kontrak Dani Pedrosa dan Mika Kallio Untuk MotoGP 2021
Penambahan bahan kulit sintetis ini agar jas hujan tetap lentur dan tidak mengganggu pergerakan pembalap.
Lalu pada area pundak juga didesain khusus, agar sesuai dengan desain wearpack atau racing suit yang mengembang di bagian punuk.
Tidak lupa, di set jas hujan bagian bawah terdapat lubang untuk area knee pad.
Karena termasuk jas hujan yang spesial, soal ukuran bisa disesuaikan dengan bentuk badan pembalap masing-masing.
Untuk harganya, jas hujan khusus pembalap bikinan Alpinestars ini dibanderol seharga US$ 120 atau sekitar Rp 1,7 jutaan (US$ 1 senilai Rp 14.255).