Pol Espargaro Mulai Buka-bukaan ke Repsol Honda Soal Kelemahan KTM

Nur Pramudito,Irsyaad Wijaya - Senin, 4 Januari 2021 | 10:00 WIB

Pembalap masa depan tim Repsol Honda, Pol Espargaro meremehkan peran test rider Dani Pedrosa di KTM. (Nur Pramudito,Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Setelah resmi bergabung ke Repsol Honda mulai MotoGP 2021, Pol Espargaro tampaknya mulai 'ember'.

Ia buka-bukaan ke Repsol Honda mengenai kelemahan mantan timnya, KTM.

Tapi menurutnya, dibeberkannya kelemahan motor KTM RC16 tersebut agar tim asal Austria tersebut berbenah.

Kelemahan tersebut harus diperbaiki kalau KTM ingin bersaing dalam perebutan juara dunia MotoGP 2021.

Baca Juga: Pol Espargaro Pamitan ke Tim KTM, Repsol Honda Sudah Siapkan Sambutan

Turun ke ajang MotoGP pada tahun 2017, KTM baru memperlihatkan hasil memuaskan musim 2020.

Pada MotoGP 2020, KTM berhasil meraih tiga kemenangan melaui Miguel Oliveira dan Brad Binder.

Meski belum finis di urutan pertama seperti kedua rekannya, Pol Espargaro dinilai paling cemerlang.

Pembalap dengan nomor 44 tersebut berhasil mearih podium ketiga sebanyak lima kali.

Pol menyudahi musim ini bersama Red Bull KTM Racing di peringkat kelima klasemen akhir.

Pencapaiannya itu seharusnya bisa lebih baik kalau RC16 tak bermasalah.

Dirinya menilai motor tersebut terlalu sensitif dengan berbagai kondisi.

Kerap berubahnya urutan latihan bebas dari Moto3 hingga MotoGP juga berpengaruh kepada penggunaan ban.

Baca Juga: Sah Jadi Pembalap Honda, Pol Espargaro Siap Belajar Tunggangi RC213V Dari Marc Marquez

Instagram.com/box_repsol
Mantul, Pol Espargaro pamer baju baru dari tim Repsol Honda jelang MotoGP 2021, dapet ucapan spesial segala!

"Pada beberapa balapan, kami sangat cepat selama satu lap dan kami dapat membalap dengan ritme sangat cepat dalam latihan," kata Pol dikutip dari Speedweek.

Saat balapan setelah Moto2 atau perubahan temperatur, kelembaban serta angin, Pol sebut motor KTM bereaksi terlalu kuat.

"Tapi setelah balapan Moto2 hari Minggu atau ada perubahan temperatur, kelembaban berbeda atau angin, motor kami bereaksi terlalu kuat," imbuhnya.

Menurut Pol, reaksi motor KTM terlalu kuat dibandingkan motor pabrikan lain.

"Reaksinya sangat kuat dibandingkan mesin dari pabrikan lain. Sulit mencapai konsistensi tertentu terkait hal ini," ujar Pol.

"Motor kami super sensitif ketika temperatur trek berubah. Dengan angin tidak terlalu buruk, tapi itu tetap jadi masalah," jelasnya.

Jika bisa mengatasi masalah tersebut, Pol yakin KTM bisa ikut meramaikan perebutan gelar dunia.

"Pastinya akan hebat kalau punya sedikit lagi konsistensi sehingga saya dapat berjuang untuk sesuatu yang bagus di kejuaraan," pungkasnya.