Begini Cara Benar Memperlakukan Transmisi Otomatis Konvensional Maupun CVT

Rendy Surya,Andhika Arthawijaya - Minggu, 24 Januari 2021 | 23:00 WIB

Posisi gigi pada transmisi otomatis Toyota All New Rush, dari D jika ingin turun gigi, ke 3 dulu, baru kemudian ke 2, lalu L (Rendy Surya,Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Pernah mengalami transmisi otomatis atau matik pada mobil kesayangan seperti nyangkut atau bunyi “glekk” waktu mau pindah posisi gigi?

Kalau iya, bisa jadi cara Anda memperlakukan transmis matik mobil kesayangan belum tepat.

Sebagai transportasi harian, memang saat ini mobil dengan transmisi otomatis sangat disukai karena memberikan kenyamanan lebih, khususnya di kota-kota besar.

Namun terkadang pengendara mobil terbuai dengan kemudahan yang diberikannya.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Oli Matik Konvensional Disarankan Dikuras Setiap 40.000 Km

Nah, ada beberapa tips perawatan transmisi otomatis baik yang konvensional maupun CVT.

Pertama, saat pagi hari kadang kita melakukan ritual memanaskan mesin.

Di saat tersebut, agar sirkulasi oli transmisi otomatis berjalan optimal, “Pindahkan tuas transmisi dari P ke posisi N,” kata Eddy Handoko, pemilik bengkel spesialis transmisi otomatis, Boss Matic, Barata Jaya, Tangerang.

Karena menurutnya, saat posisi di P, transmisi tidak terlumasi secara maksimal.

Kemudian saat mengendarai mobil di jalanan yang padat dan memaksa untuk melakukan stop and go, perlakuannya berbeda dengan transmisi manual yang ketika berhenti beberapa saat, kita pindahkan posisinya ke N.

“Kalau stop and go atau berhenti di lampu merah kurang dari dua menit, boleh tetap di posisi D dan tarik tuas parking brake,” jelas Eddy.

Sebaliknya jika berhenti di kemacetan dengan rentang waktu lebih dari dua menit atau 120 detik, pindahkan saja tuas transmisi ke posisi N.

Kondisi ini membuat transmisi bekerja ekstra lantaran harus bekerja di saat suplai udara segar terbatas.

Baca Juga: Trik Mengoperasikan Transmisi AMT Biar Halus & Nyaman di Jalan Lurus

Kyn / OTOMOTIF
Saat parkir di jalan tidak rata, pastikan hand brake ditarik terlebih dulu sebelum tuas transmisi diposisikan di P

Hal ini bertujuan agar pelumas di transmisi tidak meningkat drastis ketika menghadapi kondisi seperti itu.

Selanjutnya kendala bunyi “glekk” yang kerap dialami saat mobil parkir di jalanan tidak rata, ini biasa terjadi lantaran ada tekanan pada gigi P (parkir).

Hal itu umumnya akibat tuas rem tangan dilepas sebelum gigi dimasukan ke R atau D.

Kalau dalam kondisi seperti ini, setelah mobil akan mundur atau bergerak maju, pindahkan tuas dari P ke R (kalau mau mundur) atau D (kalau mau maju).

Baru kemudian nonaktifkan atau turunkan tuas parking brake, sehingga resiko bunyi 'glekk' tadi tidak terjadi.

Lalu bila menghadapi jalan yang menanjak dan perlu gigi rendah guna mendapatkan torsi lebih, jika tadinya posisi tuas transmisi di D, jangan langsung diturunkan ke gigi paling rendah.

Lakukan secara bertahap sampai didapatkan putaran mesin dan daya dorong yang ideal.

Misalnya di Toyota Avanza AT atau Rush AT, turun dulu ke gigi 3, 2, lalu ke L bila memang butuh gigi paling rendah.

Baca Juga: Transmisi Matik di Mobil Juga Bisa Overheat, Ciri-cirinya Bisa Dideteksi, Awalnya Slip

Begitu pula ketika meluncur di turunan dan ingin mendapatkan efek pengereman mesin atau engine brake seperti pada mobil bertransmisi manual.

Karena hal itu akan membuat mesin mengalami engine brake berlebihan, sehingga rawan membuat transmisi cepat rusak.