Otomotifnet.com - Nissan Magnite memiliki mesin kecil namun dilengkapi turbo.
Yakni berkapasitas 999 cc tiga silinder yang mampu memuntahkan power sebesar 100 dk dengan torsi 152 Nm.
Torsi yang dihasilkan ternyata lebih besar dari rivalnya yakni KIA Sonet yang hanya 144 Nm.
Melihat konfigurasi hanya tiga silinder serta unggul di torsi, apakah pengaruh ke konsumsi bensin Nissan Magnite menjadi irit?
Baca Juga: Nissan Magnite Bermesin Imut Tapi Turbo, Akselerasi Lawan KIA Sonet, Unggul Mana?
Sebelum melihat ke hasilnya, ada satu hal menarik di mesin tiga-silinder Magnite.
Mesin ini menggunakan teknologi yang sudah diaplikasi pada sportscar Nissan GT-R.
Teknologinya berupa cylinder bore coating, yakni berupa lapisan coating keras namun licin pada bagian liner silinder.
Lapisan coating khusus yang diberikan pada permukaan liner silinder bertujuan agar liner semakin keras dan minim gesekan dan berefek pada efisiensi bahan bakar.
Hasilnya memang terbukti terutama di rute Dalam Kota, Nissan Magnite bisa mencatatkan konsumsi BBM di angka 15,6 km/l.
Sementara rivalnya yakni KIA Sonet harus puas di angka 14,9 km/l yang sebenernya sudah terhitung irit.
Namun konsumsi BBM di rute Tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, Nissan Magnite justru lebih boros yakni 17,8 km/l dibanding KIA Sonet yang mencatat 20,4 km/l.
Padahal, saat simulasi berjalan konstan di 100 km/jam, putaran mesin sama-sama di 2.000 rpm.
Artinya, meski di rute Tol KIA Sonet lebih irit, namun baik Magnite dan Sonet sudah sangat layak untuk disebut mobil hemat bahan bakar.