"Sehingga saya (ucapkan) terima kasih pada masyarakat sekitar yang sudah mendukung. Tapi yang belum, kami akan bantu untuk menyelesaikan. Karena ini memang untuk masa depan masyarakat yang lebih baik," tegas Ganjar.
Selain pembebasan lahan, masalah pemukiman dengan kepadatan tinggi di sekitar jalan tol juga menjadi problem lanjutan.
Pasalnya, wilayah yang sudah dilakukan pembangunan jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 mengalami penurunan level tanah yang cukup dalam.
"Jadi (sebenarnya) tidak layak (ditinggali). Nah, mudah-mudahan ini bisa menyelesaikan (persoalan pembebasan lahan)," ujar Ganjar.
Baca Juga: Viral Aksi Kejar-kejaran Truk Vs Mobil Patroli PJR, Polisi Beberkan Bukti Pelanggaran
Terlepas dari masalah-masalah tersebut, Ganjar berharap proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak bisa terus berjalan dan kendala lainnya bisa segera diselesaikan.
"Masih on progres sih sebenarnya. Maka tadi saya tanya juga karena saya sudah bicara dengan Menteri PUPR, nampaknya ini juga jadi perhatian. Sehingga tidak ada persoalan (lain), tinggal kerjaan teknis saja termasuk pembebasan lahan yang paling tidak mudah," paparnya.
Sekadar informasi, jalan tol Semarang-Demak dibagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,69 Km dan Seksi 2 (Sayung-Demak) sejauh 16,31 Km.
Untuk saat ini, pembangunan fisik jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 sudah 10,56 persen dengan pembebasan lahan mencapai 30,53 persen.
Kabarnya, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 rampung pada Juni 2022 mendatang.
Sumber: https://jateng.tribunnews.com/2021/01/26/pesan-ganjar-ke-penolak-pembebasan-lahan-tol-demak?page=all