Hitungan Biaya Charging Mobil dan Motor Listrik Kerap Salah, Begini yang Betul

Irsyaad Wijaya,Muhammad Rizqi Pradana - Jumat, 29 Januari 2021 | 15:45 WIB

SPKLU Pertamina yang terpasang di SPBU Fatmawati ini merupakan Stasiun Pengisian Daya Fast Charging 50 kW, yang mendukung pengisian daya dari berbagai type gun mobil listrik di Indonesia (Irsyaad Wijaya,Muhammad Rizqi Pradana - )

Otomotifnet.com - Era elektrifikasi kendaraan di Indonesia mesti dibarengi dengan informasi yang benar.

Termasuk soal hitungan biaya isi ulang daya alias charging baterai mobil dan motor listrik yang masih kerap salah kaprah.

Pernyataan tersebut diungkapkan Irvan Yuniardi, Sales and After Sales Manager PT Moove Motor Asia selaku authorised dealer NIU, merek motor listrik asal China, di Indonesia.

Ia mengatakan, tidak sedikit konsumen yang menghitung perkiraan biaya charging kendaraan listrik hanya berdasarkan kapasitas baterai.

Baca Juga: Tarif Charging Mobil Listrik Rp 1.644/Kwh, Pakai Aplikasi Charge In

"Mungkin karena disamakan dengan kendaraan berbahan bakar minyak. Padahal perhitungan tadi kurang tepat untuk kendaraan listrik," ujarnya beberapa waktu lalu.

Ia pun memberikan rumus penghitungan perkiraan biaya charging kendaraan listrik, terutama jika berencana untuk charging di rumah.

"Rumusnya mengalikan 220, karena daya listrik yang dipasok PLN semuanya memiliki tegangan 220 volt, dengan ampere maksimal yang dapat disuplai charger kendaraan listrik itu sendiri," jelas pria yang ambil jurusan Teknik Elektro saat masih kuliah itu.

Sebagai contoh, charger motor listrik NIU NQi Sport memiliki input daya maksimal 3,5 ampere, maka didapat angka 770 watt.

Sedangkan charger bawaan mobil listrik Hyundai Kona Electric memiliki input daya maksimal 12 ampere, maka didapat angka 2.640 watt.

"Harus memperhitungkan charger, karena listrik yang disuplai oleh PLN punya arus AC yang diubah oleh charger menjadi arus DC agar bisa disimpan oleh baterai," imbuhnya.

Angka tersebut kemudian dikalikan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang daya baterai hingga penuh.

Karena NIU NQi Sport membutuhkan waktu 6 jam untuk mengisi baterai berkapasitas 26 AH miliknya hingga penuh, 770 watt tadi pun dikalikan 6 sehingga didapatkan angka 4.620 atau 4,62 KwH.

Baca Juga: Hitungan Tarif Charging Mobil dan Motor Listrik di SPKLU dan Rumah Sendiri, Murah Mana?

Niko Fiandri
Ilustrasi. Apakah baterai motor listrik tidak boleh langsung dicharge setelah dipakai? Nih penjelasannya.

Sedangkan Hyundai Kona Electric diperkirakan membutuhkan waktu charging selama 19 jam menggunakan listrik rumah, sehingga didapatkan angka 50.160 atau 50,16 KwH.

Setelah itu, tinggal dikalikan dengan tarif per-KwH dari PLN yaitu Rp 1.444,7 untuk DKI Jakarta.

Hasilnya, diketahui biaya yang dibutuhkan untuk charging baterai NIU NQi Sport hingga penuh adalah Rp 6.674,00.

Sedangkan pengguna Hyundai Kona Electric harus merogoh kocek sedalam Rp 72.431 untuk mengisi ulang baterai berkapasitas 39,2 kWh yang diusungnya hingga penuh.