Otomotifnet.com - Hyundai H-1 facelift tahun 2011-2013 memiliki dua opsi mesin, yakni bensin dan diesel.
Apalagi harga bekasnya kini makin terjangkau mulai Rp 100 jutaan lebih sedikit.
"Harga Hyundai H-1 2011 mesin bensin itu bisa didapat dari Rp 135 juta. Kalau mesin dieselnya harganya bisa lebih mahal selisih Rp 30 juta (dari versi bensin) tergantung kondisi," ucap Joshua Lucky, Marketing showroom mobil bekas SR Auto di Jakarta Utara, saat dihubungi, (6/2/21).
Dari segi fitur dan tampilan, keduanya tak memiliki perbedaan berarti, yang membedakan keduanya hanya di mesinnya.
Baca Juga: Hyundai H-1 Punya Banyak Kelebihan, Versi Bekas Murah, Disulap Jadi Campervan Cocok
Lantas, mana yang lebih baik untuk dipinang, Hyundai H-1 bensin atau Hyundai H-1 diesel?
"Beda-beda tipis ya, cuma saya lebih pilih yang diesel karena varian bensin konsumsi BBM-nya lebih boros," ucap Boy Hendri, owner Garasi 30, bengkel spesialis Hyundai di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Selain konsumsi BBM yang cenderung lebih boros, varian mesin bensin juga dinilai Boy kurang bertenaga.
"Powernya juga enggak sebagus diesel, apalagi saat mobil ini penumpangnya penuh. Jadi udah bodinya besar, isinya penuh, H-1 bensin buat nanjak ke Puncak atau Dieng pasti ngeden mesinnya," tukasnya.
Oleh sebab itu, Boy lebih merekomendasikan Hyundai H-1 varian mesin diesel untuk diboyong.
Jika mengacu pada spesifikasinya, mesin bensin Hyundai H-1 memiliki kapasitas 2.400 cc yang mampu mengeluarkan tenaga 175 dk pada 6.000 rpm, dan torsi puncak 228 Nm pada 4.200 rpm.
Sedangkan, mesin dieselnya berkapasitas 2.500 cc CRDi Turbo VGT, yang mampu menyemburkan tenaga maksimal 170 dk pada 3.600 rpm dan torsi puncak 392 Nm pada 2.000-2.500 rpm.
Melihat spesifikasi teknis tersebut, dapat terlihat bahwa torsi mesin diesel (392 Nm) jauh lebih besar ketimbang mesin bensin (228 Nm).
Untuk efisiensi bahan bakarnya, berdasarkan data pengetesan internal Hyundai, konsumsi BBM Hyundai H-1 bensin adalah 6,6 km/liter, sedangkan varian diesel lebih hemat yakni 9,2 km/liter.