Otomotifnet.com - General Manajer Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, membeberkan alasan mengapa pabrikan Jepang lebih bersinar di MotoGP dibanding Eropa.
Buktinya tim-tim pabrikan asal Jepang mendominasi kelas MotoGP dalam beberapa tahun terakhir.
Pembalap dari pabrikan Honda, Yamaha dan Suzuki juga saling bergantian meraih gelar juara dunia MotoGP.
Namun untuk pabrikan Eropa seperti Ducati, hanya mampu mencuri satu gelar juara pada MotoGP 2007 berkat Casey Stoner.
Baca Juga: Red Bull Jadi Sponsor MotoGP Australia, Hasil Kesepakatan Dengan Dorna
Terkait dominasi pabrikan Jepang di MotoGP, Gigi Dall'Igna menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar.
"Mungkin karena mereka sudah lebih lama berada di kelas ini," kata Gigi Dall'Igna dikutip dari Speedweek.
"Fakta berbicara, di era 500 cc, hampir tak ada pabrikan lain selain (dari) Jepang. Saya pikir, itu salah satu alasan," imbuhnya.
Sejarah membuktikan, sejak 1975, gelar juara pembalap di kelas utama hampir selalu dari pabrikan Jepang.
Baca Juga: Yamaha Perpanjang Kontrak Dengan Dorna Sports, Nyusul Honda, KTM Dan Ducati
Padahal, saat Kejuaraan Dunia Balap Motor dimulai pada 1949, pabrikan Inggris (AJS dan Norton) serta Italia (Gilera dan MV Agusta) jadi yang tersukses.
Luigi Dall'Igna menuturkan, ada satu lagi alasan di balik moncernya performa tim-tim pabrikan Jepang.
"Pada era MotoGP (setelah 500 cc), besarnya anggaran sangat memengaruhi performa Anda," ujarnya.
"Pabrikan Jepang mungkin punya struktur tim lebih baik daripada kami. Juga unggul dalam hal investasi," ungkap Dall'Igna.
Baca Juga: Iker Lecuona Contek Gaya Balap, Pengereman dan Belok Valentino Rossi Demi Target MotoGP 2021
"Dana mereka untuk pengembangan teknis maupun pembalap, lebih besar," Dall'Igna melanjutkan.
Adapun pada MotoGP 2021 jumlah pabrikan Eropa dan Jepang seimbang masing-masing dengan tiga wakil.
Meski demikian, jumlah motor pabrikan Eropa masih lebih banyak dibandingkan Jepang yakni 12 berbanding 10.