Padahal, saat Kejuaraan Dunia Balap Motor dimulai pada 1949, pabrikan Inggris (AJS dan Norton) serta Italia (Gilera dan MV Agusta) jadi yang tersukses.
Luigi Dall'Igna menuturkan, ada satu lagi alasan di balik moncernya performa tim-tim pabrikan Jepang.
"Pada era MotoGP (setelah 500 cc), besarnya anggaran sangat memengaruhi performa Anda," ujarnya.
"Pabrikan Jepang mungkin punya struktur tim lebih baik daripada kami. Juga unggul dalam hal investasi," ungkap Dall'Igna.
Baca Juga: Iker Lecuona Contek Gaya Balap, Pengereman dan Belok Valentino Rossi Demi Target MotoGP 2021
"Dana mereka untuk pengembangan teknis maupun pembalap, lebih besar," Dall'Igna melanjutkan.
Adapun pada MotoGP 2021 jumlah pabrikan Eropa dan Jepang seimbang masing-masing dengan tiga wakil.
Meski demikian, jumlah motor pabrikan Eropa masih lebih banyak dibandingkan Jepang yakni 12 berbanding 10.