Menurutnya, dalam melakukan evakuasi korban terakhir ini, pihaknya mendapat kesulitan karena korban tersebut berada di bawah body bus tersebut.
"Kita membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam," kata Supriono.
Dalam melakukan evakuasi korban terakhir ini, kata dia, pihaknya harus memotong body bus dengan menggunakan alat khusus.
Sementara olah TKP terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mencari kronologi dan penyebab bus pariwisata tersebut terjungkal di jurang.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti dari kecelakaan maut tersebut.
Baca Juga: Gran Max Gepeng, Pengemudi Tergencet Kabin, Bus Pariwisata Ambruk di Cilacap
"Kami sudah melakukan olah TKP, tapi kesimpulan sementara belum bisa kami sampaikan sekarang karena olah TKP belum selesai," ucapnya.
"Jadi, untuk hasilnya mungkin besok atau lusa," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Namun, Kapolda menyebutkan, saat kecelakaan bus yang melaju dari arah Malangbong menuju Sumedang itu dalam kondisi cuaca hujan deras, kemudian bus mengalami kecelakaan tepatnya di turunan Cae hingga masuk ke dalam jurang.
Menurut Kapolda, jalan Raya Malangbong-Wado ini memang tidak diperuntukan untuk bus pariwisata karena jalan tersebut hanya jalan alternatif saja.
"Kalau kita lihat kan, ini jalan alternatif yang biasa dipakai dari pengalihan Nagreg dan Malangbong. Jadi jalan ini tidak diperuntukan untuk bus sebesar ini," kata Ahmad.