Pajero Sport Bekas Terkenal Bandel, Minat Diincar, Tetap Cek Injektor dan Fuel Pump

Radityo Herdianto,Ignatius Ferdian - Rabu, 24 Maret 2021 | 21:20 WIB

Pajero Sport Dakar Ultimate, tunggangan saya di HFD 2019 (Radityo Herdianto,Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.comMitsubishi Pajero Sport generasi ketiga memang jadi salah satu mobil bekas favorit karena terkenal akan ketangguhannya.

Hal ini dikatakan oleh Koko Chandra, pemilik distributor Nusantara Berlian Motor, Palmerah, Jakarta Selatan.

Mitsubishi Pajero Sport seken bisa dikatakan cukup bandel, nyaris tanpa masalah atau keluhan.

"Kaki-kaki Pajero Sport tergolong kuat, bahkan untuk mobilitas tinggi sekalipun," tekan Koko.

Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport Diboyong, Cek Harga Spare Part di Distributor, Mulai Rp 40 Ribuan

"Mesin dan elektrikal juga tidak rewel meski perawatannya tidak begitu baik, tapi bukan yang parah tidak dirawat sama sekali," tambahnya.

Khusus untuk keluaran awal versi CBU Thailand, memang ada sedikit kendala di lampu DRL yang gosong.

"Itu sudah diperbaiki di versi CKD menyesuaikan wattage lampu, makanya sekarang DRL-nya aman-aman saja," sebut Koko.

Namun, Koko menghimbau untuk calon pembeli Pajero Sport seken untuk tetap mengecek track record servis mobil ini.

Baca Juga: Pajero Sport Facelift Punya 2 Cara Buka dan Tutup Pintu Bagasi, Tanpa Sentuh Tangan

Radityo Herdianto
Filter Solar Genuine Parts Mitsubishi Pajero Sport Dakar

Dimana mesin Pajero Sport dinilai cukup sensitif terhadap penggunaan bahan bakar diesel kualitas rendah.

"Terutama injektor dan fuel pump yang mudah mampat karena penumpukan sulfur," jelas Koko.

Lanjut Koko, kalau pemilik mobil sebelumnya rutin membersihkan saluran pembakaran sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.

Yang jadi masalah jika penggunaan bahan bakar diesel kualitas rendah dibiarkan begitu saja.

Baca Juga: Pajero Sport Cuma Kuras Oli Transmisi Matik Itu Salah, Nguntungin Bengkel, Part Ini Sering Terabaikan

"Jarang ganti filter bahan bakar atau purging mesin, pasti injektor gampang mampat bikin mesin brebet," tutur Koko.

"Sebenarnya mirip dengan mesin diesel common rail lainnya, tapi di mesin mobil ini toleransinya masih lebih kuat meski sensitif," sambungnya.