Remap ECU Mobil Tak Hanya Kejar Performa, Tapi Bisa Buat Irit Juga, Ini Buktinya!

Andhika Arthawijaya - Selasa, 20 April 2021 | 23:30 WIB

Iulstrasi Honda Accord 2.4L A/T keluaran 2014, yang jadi bahan uji coba (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.comRemap ECU mobil, baik yang bermesin diesel maupun bensin, memang cara simple untuk naikkan performa mesin, tanpa harus aplikasi part pendongkrak tenaga bejibun.

Cara ini sudah terbukti mampu tingkatkan power dan torsi saat diukur performanya di atas mesin dyno, maupun ketika dites berakselerasi di jalan raya.

Nah, biasanya peningkatan performa mesin lewat cara remap ECU ini juga akan berimbas pada efisiensi bahan bakar, yang bisa jadi lebih boros, atau sebaliknya jadi makin irit.

“Tergantung permintaan dari konsumen juga, maunya fokus di performa, atau sekalian irit bahan bakar. Itu bisa disetting kok,” bilang David Edison Wijaya, punggawa Wijaya Motor di kawasan Dramaga dan Jl. Yasmin, Bogor.

Baca Juga: Kijang Innova Reborn Diesel Remap ECU Stage 1-CD Ala ECU-Lab Asep Mac Gyver, Segini Hasilnya!

Istimewa/Wijaya Motor
Teknisi Wijaya Motor tengah meremap ECU Honda Accord 2.4L keluaran 2014

Seperti yang ia terapkan di Honda Accord 2.4L keluaran 2014 bertransmisi otomatis (A/T).

“Saya remap ECU Accord ini pakai stage 1-BP untuk mesin bensin dari ECU-Lab by Asep Mac Gyver Bandung. Kebetulan bengkel kami jadi Slave Tuner ECU-Lab ke-20,” paparnya.

Pada stage 1-BP ini, lanjut David, selain mampu tingkatkan performa mesin sekitar 7 – 10%, juga bisa bikin irit pemakaian behan bakar hingga 15%.

Untuk membuktikan hal itu, David mengujinya di Honda Accord tadi menggunakan metode full to full.

“Jadi sebelum mulai perhitungan konsumsi BBM-nya, tangki bensin diisi dulu sampai full, baru kemudian mobil dijalankan,” tukasnya.

Pengujian konsumsi BBM tersebut dilakukan dalam dua kondisi, yakni di perkotaan dan luar kota.

Hasilnya, sebelum ECU Honda Accord 2.4L keluaran 2014 ini diremap, untuk pemakaian dalam kota dengan jarak tempuh sejauh 94,4 kilometer, ketika diisi lagi tangki bahan bakarnya hingga full, didapat pemakaian BBM sebanyak 14,88 liter.

Artinya konsumsi rata-rata pemakaian BBM-nya mencapai 6,3 km/liter.  

Istimewa/Wijaya Motor
Hasil pengukuran pemakaian bahan bakar dalam kota, sebelum (kiri) vs sesudah remap ECU stage 1-BP

Sementara untuk pemakaian luar kota dengan kombinasi jalur lambat dan jalan tol sejauh 192 km, pemakaian Pertamax terukur 26,12 liter, yang artinya konsumsi BBM rata-ratanya 7,35 km/liter.

Kemudian ECU diremap pakai stage 1-BP dari ECU-Lab, dan mobil kembali dijalankan untuk diukur efisiensi BBM-nya.

Istimewa/Wijaya Motor
Fuel average yang terbaca di layar MID setelah ECU diremap stage 1-BP dari ECU-Lab

“Rute yang kami lewati tetap sama dan cara berkendaranya juga sama-sama normal, biar hasilnya fair,” aku David.

Nah, hasilnya setelah berjalan sejauh 95,9 km untuk pemakaian dalam kota, didapat jumlah Pertamax yang terpakai hanya 11,01 liter.

Kalau dihitung rata-rata konsumsi BBM-nya, naik jadi 8,7 km/liter, alias lebih irit 1,35 km/liter dari kondisi standar.

Sedangkan untuk pemakaian luar kota dengan jarak tempuh 156,7 km, hanya menghabiskan 12 liter Pertamax, yang artinya konsumsi rata-ratanya 13,05 km/liter.

Wooww.. jauh juga ya bedanya! “Untuk jarak jauh memang lebih terasa iritnya. Silahkan saja buktikan sendiri,” tantang David.

Istimewa/Wijaya Motor
Hasil penghitungan pemakaian bahan bakar untuk pemakaian luar kota, menggunakan metode full to full

Ada yang mau coba?

Wijaya Motor : 0811-1133-65/0817-1033-65