Transmisi Matik Overheat, Bisa Jadi Karena Tiga Kebiasaaan Ini Saat Nyetir

Irsyaad W,Radityo Herdianto - Kamis, 22 April 2021 | 11:30 WIB

Tak hanya mesin, girboks matik juga bisa overhaul (Irsyaad W,Radityo Herdianto - )

Otomotifnet.com - Salah satu penyakit dari mobil transmisi matik yakni, oli matik overheat.

Imbasnya, keausan komponen jadi lebih tinggi, perpindahan gigi juga jadi kasar dan alot karena jenuhnya oli transmisi.

Sehingga jangan disepelekan jika kebiasaan yang sering dilakukan bisa menyebabkan transmisi matik mobil overheat.

Ada baiknya hindari tiga kebiasaan ini saat nyetir mobil matik agar tak overheat:

1. Berkendara Cenderung Non-stop

Dylan Andika/GridOto.com
ilustrasi mengemudi

"Bukan cuma fisik pengemudi, mobil juga harus istirahat kalau sudah 3 sampai 4 jam bekerja," tegas Harry Yanto, Product Panning PT Kreta Indo Artha (KIA).

Selain kerja mesin, girboks transmisi matik juga ikut bekerja yang menghasilkan panas.

Baca Juga: Transmisi Matik Mobil Overheat di Jalan, Normal Lagi Pakai Cara Ini

"Sirkulasi oli transmisi matik di dalam girboks terus terjadi selama mesin bekerja," terus Harry.

"Gesekan dari komponen dan sirkulasi tanpa henti memicu panas berlebih di dalam girboks tanpa ada waktu untuk cooling down," ujarnya.

2. Berhenti di Tanjakan dengan Menahan Pedal Gas

YouTube Toyota Indonesia
Ilustrasi Toyota Yaris Berhenti di Tanjakan

Jika menahan pedal gas saat berhenti di tanjakan membuat girboks mendapatkan pressure yang besar.

"Dikarenakan oli transmisi perlu tekanan yang besar untuk menahan gir dan kampas mobil," jelas Harry.

"Di sisi lain ada bobot dorongan ke belakang saat mobil berhenti di tanjakan," sambungnya.

Dari sinilah pemicu oli transmisi jadi cepat panas karena kelebihan tekanan untuk menahan posisi mobil dari gerak gir dan kampas kopling.