Otomotifnet.com - Suzuki Karimun keluaran tahun 1999 ini bagian pelek boleh lah pakai kaleng untuk kejar OEM Look, tapi luar dalam kena restorasi agar terkesan lebih mewah.
Saat menimbang antara beli Suzuki Karimun Wagon R anyar atau meremajakan Karimun Kotak yang dimilikinya sejak dulu, Wisnu Budiawan akhirnya memilih opsi kedua.
“Saya lebih suka model yang lawas karena masih pure dari Jepang. Estillo dan Wagon R yang sekarang kan dari India,” ujar sang punggawa hatchback boxy kelahiran 1999 itu.
Eh tapi jangan salah, biaya yang dikeluarkan untuk restorasi plus plusnya itu mendekati harga sebuah Wagon R anyar!
Karena konsepnya restorasi, tampilannya seakan biasa.
Baca Juga: Komunitas Karimun Club Indonesia (KCI) Usia 2 Dekade, Rayakan Via Online, Dihadiri Petinggi Suzuki
Paling kentara hanya di pelek kaleng dengan dop, plus sistem audio. Nah kenapa plus plus?
Detailnya? Cek langsung di bawah! * Sano
EKSTERIOR
Paling totalitas, karena Karimun generasi pertama milik Wisnu ini harus benar-benar ‘ditelanjangi’.
Selain untuk memasang part baru, juga untuk mengecat setiap bagian rangka hingga tidak ada yang terlewat.
“Warna ganti ke Sunset Orange dari Spies Hecker, karena paling mirip oranye OEM Karimun di tahun 2005,” tutur pria yang berdomisili di daerah Bekasi tersebut, ketika membawa Karimun-nya ke bengkel CNC di Cibubur.
Plus seluruh komponen seperti karet-karet pintu dan lis diganti baru, juga lampu depan dan fender menggunakan orisinal Suzuki.
“Setelah restorasi pernah diikutkan gathering komunitas Suzuki, malah banyak dihampiri orang-orang. Pada bingung kok Karimun bisa masih kayak baru begini,” tambahnya.
MESIN
The original Karimun masih menggunakan mesin sejati 4-silinder.
Baca Juga: Ekspor Suzuki Moncer, XL7 Dan Karimun Wagon R Mendominasi, Ini Catatan Selama Kuartal I 2021
Ini jugalah yang menguatkan Wisnu untuk merestorasi sang pujaannya, dibanding membeli unit terbaru.
“Pakai mesin F10A ini enak masih minim getaran, spare parts juga enggak usah takut susah carinya karena sama dengan angkot Carry 1.0,” tutur pria ramah tersebut.
Hebatnya, semua proses restorasi mesin dikerjakan di bengkel resmi, tepatnya Suzuki Sumber Baru Aneka Mobil di Pondok Gede, Bekasi.
Efeknya, terasa seperti baru mendapatkan transplantasi jantung.
“Oleh Suzuki, odometernya secara resmi di-reset, dari 400 ribuan km, kini jadi 0 km. Artinya ini Karimun Kotak paling muda di jalan, hehehe,” tutur pria yang pernah menggunakan Suzuki Splash itu juga.
INTERIOR
Wisnu sedikit ingin berimprovisasi di bagian ini. “Interior Karimun aslinya yang berwarna abu-abu terkesan low-end, makanya saya akali dengan ganti warna hitam,” jelasnya.
Bahkan beberapa panel standar diberi kelir piano black oleh Cartens Autosound di Fatmawati, Jaksel, agar terlihat elegan dan modern.
Jok berbahan kulit asli Autoleder dengan kelir hitam juga menggantikan aslinya, sehingga di dalam kini terlihat jauh lebih mewah.
Baca Juga: Karimun Wagon R Tak Berbentuk, Bumper Sampai Atap Terkelupas, Hantam Truk di Tol Nganjuk
AUDIO
Sudah jadi pelanggan utama Cartens Autosound, tak mungkin bila kuping Wisnu diminta untuk mendengarkan output sound system standar Karimun.
Karena itu, Eddie Soesanto, owner Cartens diminta untuk mengutak-atik sistem in car entertainment.
“Berdasarkan preferensi dan budget, akhirnya kami sarankan untuk menggunakan sistem 3-way dengan mencampur speaker Crescendo dan Dominations di depan,” jelas Eddie.
Upgrade ICE ini pun sekaligus menambahkan kualitas interior dengan pemasangan peredam di setiap tempatnya. Tak heran, pintu Karimun ini terasa jauh lebih berat.
Data Modifikasi Audio:
Head Unit: Alpine CDA-9887
Speaker: 3-way Crescendo T3R (Tweeter), Dominations D53Neo (Midrange), Dominations CFS4 (Midbass)
Power Amplifier: Ground Zero Hydrogen, Mosconi ONE
Monoblock Amplifier: LM Audio Mono
Subwoofer: JL Audio W6 10”
Kabel-kabel: Harmony Harmonic
Peredam: Autofun by STP
Workshop: Cartens Autosound And Installation (021-7279 8998)