Otomotifnet.com - Diprediksi pada H+2 (16 Mei 2021) atau di hari ke-11 masa peniadaan mudik, akan terjadi peningkatan arus pergerakan masyarakat pasca Lebaran.
Oleh karena itu, Pemerintah sedang menyiapkan sejumlah antisipasi diantaranya dengan melakukan penyekatan dan mengimbau kepada masyarakat utuk tidak melakukan perjalanan di hari yang sama.
“Ada preferensi masyarakat untuk melakukan pergerakan pada hari Minggu tangal 16 Mei 2021," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta (15/5/2021)
Menurut Budi, pengendalian transportasi di sektor darat tantangannya lebih besar dibandingkan sektor lainnya, karena potensi masyarakat yang ingin mudik di sektor darat tinggi sekali.
Baca Juga: Sanksi Putar Balik Larangan Mudik Diperpanjang Polri Sampai 24 Mei 2021
Oleh karenanya apa yang dilakukan rekan-rekan petugas di lapangan baik dari TNI, Polri, Dishub, KKP, Satgas, dan unsur terkait lainnya adalah suatu hal yang perlu diapresiasi.
"Kesabaran para petugas dalam menangani masyarakat pengguna transportasi darat pun sudah dilakukan dengan baik,” ujar Budi.
"Karena dengan adanya sinergi antar Kementerian dan Lembaga ini memberikan satu warna yang baik dan kekompakan dalam menjalankan kebijakan ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, hingga hari ini atau hari ke-7 masa peniadaan mudik, telah terjadi penurunan pergerakan manusia yang signifikan di semua sektor baik di darat, laut, udara, dan kereta api, yaitu sekitar 70-90 persen dibanding periode sebelum masa peniadaan mudik.
“Kami apresiasi masyarakat yang telah memahami maksud dan tujuan pemerintah melakukan peniadan mudik, sehingga akhirnya mengurungkan niat untuk melakukan perjalanan mudik tahun ini,” tutup Menhub.