Otomotifnet.com – Dahatsu Luxio cukup menarik untuk dipinang sebagai mobil keluarga.
Misal ‘berat’ tebus yang baru, sekennya pun tak masalah, asalkan dapat kondisi yang siap pakai.
Sebab selain mobil punya tampang yang masih up to date, harga pasaran bekasnya pun tak terlalu mahal.
Ambil contoh Luxio tipe D M/T keluaran 2016, ada yang jual di kiran Rp 110 juta – 115 jutaan.
Baca Juga: Baze Kesulitan Bikin Motorhome Dari Gran Max, Luxio atau Luxio, Ini Sebabnya
Bahkan untuk tipe 1.5 X A/T (transmisi matik) keluaran 2019, ada yang mewarkan seharga Rp 155 juta – 160 jutaan.
Namun namanya mobil bekas pakai, mungkin saja ada bagian-bagian yang sudah menurun kinerjanya atau bahkan mengalami malfungsi.
Pasalnya menurut beberapa pengguna Luxio, mobil memiliki problem khas.
Untuk lebih jelasnya, yuk kita bedah satu per satu perihal problem khas Luxio sebagai berikut;
1. Indikator bahan bakar bermasalah
Masalah ini beberapa kali dialami oleh pemilik Luxio. Penyebabnya, peranti pelampung bahan bakar yang berfungsi untuk mendeteksi jumlah bahan bakar di tangki kerap tidak bekerja.
“Kalau diisi sampai penuh, indikator bahan bakarnya selalu berkurang satu bar.”
”Harus jalan beberapa lama dahulu agar indikatornya menunjukkan tangki penuh,” sahut Yodi Anugraha, pemilik Luxio yang tergabung dalam komunitas Maxxio ini.
Meski sepele, namun dirasa mengganggu oleh pemilik Luxio.
Baca Juga: Nissan Evalia atau Daihatsu Luxio Bekas ya? Bimbang Cari Bahan Campervan Ekonomis
Solusinya bila mobil sudah lewat dari massa watrranty, ganti satu set pelampungnya yang saat di online store dibanderol sekitar Rp 200 ribu – 275 ribuan.
2. Mesin suka mengalami detonasi
Gejala mesin mengalami detonasi atau biasa disebut ngelitik, juga dialami oleh sebagian pemilik Luxio.
Awalnya, gejala ngelitik ini disangka lantaran pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin Luxio yang berkode 3S-VE.
Sehingga, penggunaan bahan bakar dengan oktan yang sesuai, yakni RON 92, akan membantu meminimalisir gejala ngelitik.
3. Suara berisik pada atap
Hal ini terjadi lantaran penggunaan peredam pada atap Luxio tidak mencakup keseluruhan dari atap Luxio.
“Peredamnya hanya ada pada atap bagian tengah, tepatnya di atas double blower A/C.”
”Sehingga menimbulkan suara berisik saat hujan turun atau dalam kecepatan tinggi,” tambah Yodi.
Solusinya, beberapa pemilik Luxio memasangkan peredam pada atap, yang menghabiskan hingga 4 meter. Harga peredamnya berkisar antara Rp 150-500 ribu.