Otomotifnet.com - KTM Duke 250 bekas jika dikatakan pedagang jadi barang simpanan dan lama tak dipakai justru diwaspadai.
Seperti yang akan dijelaskan Karmanto, Deputy Aftersales Service Department PT Penta Jaya Laju Motor (KTM Indonesia).
Jika lama tak dipakai aki biasanya mudah tekor.
"Karena KTM Duke 250 ini umumnya jadi motor hobi yang jarang dipakai, hal pertama yang harus diperiksa adalah pastikan aki tidak tekor dan masih dalam kondisi bagus," ujar pria yang akrab disapa Momon itu.
Pasalnya, KTM Duke 250 tidak memiliki kick-starter sehingga harus mengandalkan electric starter untuk menyalakan motor.
Baca Juga: KTM Duke 250 Bekas, Dana Rp 27 Juta Dapat Unit Usia di Atas Lima Tahun
"Bisa saja si penjual mengisi daya aki sehingga bisa dinyalakan saat kita sedang periksa barang, tapi kalau aki dan pengisian dayanya kurang bagus maka masalahnya tidak akan selesai," tukas Momon.
Selain kondisi aki, Momon juga mengimbau calon pemilik KTM Duke 250 seken untuk memeriksa kondisi berbagai cairan yang ada di dalam motor besutan pabrikan asal Austria tersebut.
Cara paling gampang tentu saja menanyakan kepada penjual kapan terakhir kali oli, air radiator, minyak rem, bensin, dan cairan lainnya dari KTM Duke 250 tersebut diganti.
"Kondisi ban juga harus di cek, karena banyak pemilik KTM Duke 250 yang tidak sadar kalau ban dan cairan di motor mereka sudah kadaluarsa akibat jarang dipakai," kata Momon.
"Oh iya, jangan lupa periksa sudut-sudut rangka trellis terutama di bagian bawah tangki dan dekat segitiga apakah ada bekas cat retak atau tidak," imbuh pemilik KTM Duke 250 generasi pertama itu.
Ia berkata demikian karena cat yang retak di bagian sudut rangka trellis merupakan pertanda bahwa unit tersebut bekas tabrak.
"Kejadiannya memang jarang sih, tapi beberapa kali ada motor yang masuk bengkel dengan kondisi demikian dan setelah kami periksa ternyata motor tersebut bekas crash," ungkap Momon.
Bagi yang kurang pede melakukan pengecekan sendiri, Momon mengatakan jaringan bengkel resmi KTM juga sudah sering menyediakan jasa pengecekan.
"Selain pengecekan biasa seperti cek kelistrikan, kampas rem, oli, dan lain-lain, kami juga menggunakan diagnostic tools yang langsung dihubungkan ke ECU," tukas Momon.
"Biayanya Rp 150 ribu karena jatuhnya seperti servis berkala. Tapi baik si pembeli dan penjual bisa lebih yakin negosiasinya karena kondisi motornya jelas," pungkasnya.