Penggemar Manual Senyum Liat Ini, Transmisi Otomatik Jebol Rata-Rata Di Kilometer Segini

Iday - Rabu, 25 Agustus 2021 | 07:10 WIB

Pengerjaan perbaikan transmisi otomatik di bengkel transmisi Rizki Auto di Cakung Jakarta Timur (Iday - )

Otomotifnet.com - Membeli mobil bekas bertransmisi otomatik perlu memperhatikan betul kondisi transmisinya. 

Jangan sampai beli mobil murah, tapi jajan banyak untuk perbaikan transmisi. 

Lalu apa saja masalah yang biasa ditemui?

"Mobil Jepang rata-rata problem saat dingin enggak mau jalan, kadang enggak mau mundur, atau pindah giginya kasar," terang Suprianto dari bengkel transmisi Rizki Auto di Cakung, Jakarta Timur. 

Kalau terjadi, itu termasuk problem berat, mobil sudah pasti menginap di bengkel.

Sementara problem yang tergolong ringan yakni ganti sensor input output, sensor selenoid.

Baca Juga: Jangan Dibiasakan, Karet Ini Cepat Jebol Saat Mobil Matik Berhenti di Tuas Transmisi D

Sensor solenoid berfungsi pengaturan perpindahan gigi, sehingga naik turun gigi berlangsung dengan smooth.

Perbaikan cukup sehari, selesai.

Adapun perbaikan kerusakan ringan biayanya disebut Mas Ucup, demikai Suprianto disapa, maksimal Rp 4 juta. 

Itu untuk mobil sekelas Alphard. Sedangkan biaya minimal ganti sensor input dan ouput Rp 2 jutaan. 

"Itu komponen baru, sensor enggak ada KW semua orisinal," ujarnya.

Lalu untuk penggantian solenoid Rp 2,5 juta. Tapi ini jarang sekali terjadi.

"Cirinya, ada keluhan stucked di 3, tenaga berat, di antara solenoid ada yang mati salah satu," terang Mas Ucup.