Otomotifnet.com - Proyek pembangunan tol Solo-Jogja telah dimulai.
Direktur Teknik PT Jogja-Solo Marga Makmur (JMM), Pristi Wahyono mengatakan, pengerjaan proyek strategis nasional (PSN) ini dimulai dari timur dahulu.
"Pembangunan ini dimulai sesuai arahan BPJT, yaitu membangun dari pintu keluar dulu (Kartasura)," kata Pristi, (2/9/21).
Pristi mengatakan, pengerjaan ini akan dilakukan secara bertahap.
Ia menuturkan, total panjang tol yang melintasi Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sekitar 28 kilometer.
Baca Juga: Proyek Tol Solo-Jogja Mulai Digeber, Lahan yang Sudah Dibebaskan Diratakan Alat Berat
"Selain itu, di Kabupaten Klaten akan ada 3 exit tol yaitu di Kecamatan Ceper, Ngawen dan Manisrenggo dan 1 rest area di Desa Manjungan, Ngawen," ucap dia.
Ia menyebutkan, jarak dari exit tol Kartasura sampai exit tol Kuncen Ceper sejauh 13 kilometer.
Kemudian dari exit tol Kuncen, Ceper sampai exit tol Ngawen sejauh 9 kilometer dan exit tol Ngawen sampai exit tol Prambanan sejauh 9 kilometer.
Lalu terkait demo warga kabupaten Klaten yang protes ganti rugi lahan yang dianggap tak layak, akhirnya Badan Pertanahan Nasional (BPN) buka suara.
Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistiyono mengatakan, sampai saat ini progres pelaksanaan pembebasan lahan Tol Solo-Jogja baru sampai Klaten bagian timur.
"Kita belum sampai ke sana (Klaten bagian barat) yang artinya pengumuman dan musyawarah juga belum dilakukan di sana," kata Sulityo, (25/8/21).
Sulistiyono menjamin pemerintah tak bakal membuat masyarakat yang terdampak Tol Solo-Jogja menjadi sengsara.
Ia mencontohkan, pembayaran lahan pertanian di wilayah Klaten bagian timur yang sebelum proyek Tol Solo-Jogja itu dihitung Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per patok saja.
"Kalau saat ini, masyarakat bisa mendapatkan ganti rugi mulai Rp 600 ribu hingga capai Rp 1,5 juta," ujarnya.
"Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada masyarakat yang mengajukan keberatan ke tingkat pengadilan," imbuhnya.