Otomotifnet.com - Toyota Soluna rasanya cocok bagi pemula yang ingin memiliki mobil dengan budget minim.
Selain terkenal memiliki mesin bandel, irit dan perawatan mudah, harga pasaran saat ini juga terjangkau.
Menurut beberapa pedagang, kini Toyota Soluna mulai rentang Rp 30-50 jutaan, tergantung tipe dan kondisi.
Sebagai informasi, Toyota Soluna memiliki tiga varian, yakni dari 1.5 XLi M/T, 1.5 Gli M/T dan 1.5 Gli A/T sebagai tipe tertinggi.
Perbedaannya, untuk tipe GLi sudah dilengkapi power window, electric mirror dan takometer (RPM), begitupun lis krom yang berada di bagian kaca samping sampai depan untuk menambah kesan mewah.
Baca Juga: Pawang Toyota Soluna di Bekasi, Biasa Tangani Mesin Sampai Bodi, Part Kampakan Tersedia
Sedangkan tipe XLi fitur tersebut masih absen.
Karena keiritan bahan bakar dan perawatannya yang mudah inilah menjadikan Toyota Soluna dijadikan armada taksi.
Jika sedang berburu Toyota Soluna bekas, sebaiknya cari unit pemakaian pribadi atau bukan bekas taksi dan minim PR.
Untuk Toyota Vios versi fleet-nya menggunakan nama Limo, di Soluna armada taksi menggunakan tipe XLi.
Tapi menurut Dedi yang pernah menjadi teknisi Blue Bird dari awal 2000-an, mengatakan ada juga taksi Soluna yang memakai tipe tertinggi yakni GLi.
"Jangan cuma lihat tipenya saja, karena (Toyota Soluna) tipe GLi pun ada yang mantan taksi," ujar Dedi.
"Taksi-taksi zaman dulu tuh kaya (perusahaan taksi) koperasi taksi atau KTI, ada lagi Gading taksi," ujar Dedi.
Dedi memberikan tips membedakan Toyota Soluna bekas taksi atau bukan.
"Caranya lihat di sokbreker depan yang dekat karet support sokbreker, apakah ada semacem ketikan atau embos kode kayak JKT, TNG atau DPK, kalau bekas taksi itu pasti enggak akan hilang kode itu karna menyatu di bodi," tambahnya.
Sedangkan untuk Toyota Soluna bukan bekas taksi atau pemakaian pribadi, tidak ada ketikan apapun di area tersebut.
Baca Juga: Konsultasi Otomotif: Langsam Toyota Soluna Terlalu Rendah
Cara kedua lihat dari faktur, Jika Soluna incaran masih memiliki faktur, lihatlah apakah nama pemilik tersebut merupakan nama perorangan atau PT.
Tapi jangan percaya lewat faktur saja, sebab kata Dedi, faktur kendaraan pun masih bisa diakal-akali oleh oknum.
"Faktur pun jangan percaya gitu saja, karena banyak leasing nakal, faktur lama bekas taksi dibuang, terus bikin lagi, istilahnya dibatik," terang Dedi.
"Cara paling aman lihat kode ketikan di sokbreker yang dekat karet support itu saja," pungkas Dedi.