Mesin Nyendat, Saat Idle Kasar & RPM Gak Stabil, Cek dan Bersihkan Sensor Ini

Andhika Arthawijaya - Rabu, 13 Oktober 2021 | 23:55 WIB

Ilustrasi melepas MAF sensor (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Penyebab mesin suka nyendat-nyendat, hingga rpm gak stabil, penyebabnya memang bisa banyak hal.

Namun bila saat idle putaraan mesin terdengar kasar, coba deh cek sensor yang satu ini.

Yap, namanya Mass Airflow (MAF) sensor, yang digunakan pada sistem injeksi elektronik untuk mengukur jumlah dan kepadatan udara yang masuk ke dalam mesin.

Bacaan dari sensor ini kemudian diolah oleh ECU (Electronic Computer Unit) guna menentukan debit bahan bakar yang disemprotkan.

Sehingga bisa mendapatkan rasio bahan bakar dan udara yang optimal.

Baca Juga: Ketok Magic Ala Bengkel Resmi, Biayanya Kok Murah Banget Cuma Segini?

Oiya, MAF sensor menggunakan arus listrik untuk mengukur aliran udara masuk.

Sinyal output yang dihasilkan oleh MAF sensor, langsung dikirimkan ke ECU.

Nah, seiring usia pakai kendaraan, MAF sensor yang berada di atas boks filter udara dan mengarah ke throttle body ini, bisa kotor akibat terkontaminasi oleh kotoran yang masuk Bersama udara. 

Akibatnya, membuat kemampuan sensor dalam membaca jumlah udara yang masuk ke ECU jadi ngaco.

Sehingga, mesin bisa saja bekerja dengan campuran yang terlalu kurus, dan bisa mengakibatkan lampu check akan menyala. Gejalanya yang tadi di awal disebutkan, yakni biasanya mesin akan terasa seperti tersendat, putaran idle kasar atau putaran mesin dapat tiba-tiba berubah.

Walaupun kondisi MAF sensor yang kotor atau tidak optimal ini tidak langsung berdampak fatal, tapi jika tak cepat ditangani.

Sebab bisa menyebabkan konsumsi bahan bakar Anda menjadi sangat boros. 

Namun jika lama dibiarkan, mesin mobil Anda juga bisa mengalami kerusakan.

Baca Juga: Nissan X-Trail 2.0 CVT Suka Nyendat-Nyendat, Injak Gas Malah Mbrebet, Ini Biang Keroknya!

Dok. OTOMOTIF
Ilsutrasi MAF sensor. Beda mobil beda bentuk dan dimensi

“Karena mesin dipaksa bekerja dengan rasio bahan bakar dan udara yang tak tepat. Dalam jangka panjang bisa merusak komponen internal mesin,” ujar Theodorus Suryajaya atau biasa disapa Teddy, dari workshop REV Engineering di Arteri Kedoya, Jakarta Barat.

Untuk membersihkan MAF sensor, ternyata mudah dan bisa dikerjakan sendiri di rumah.

Pertama, sediakan obeng dan sebotol Electronic Cleaner. Copot harness clip, gunakan obeng untuk membuka sekrup yang menahan MAF-nya.

Kemudian cabut MAF dari dudukannya dengan menariknya. Namun perlu hati-hati saat langkah ini agar tidak merusak seal yang berbentuk ring di bawahnya.

Apabila sudah terlepas, semprot temperatur sensornya dengan electronic cleaner.

Setelah itu, semprot dengan electronic cleaner pada kawat yang ada di dalam air sensor, kemudian diamkan sekitar 10 menit dan ulangi kembali.

Ingat, bagian sensor ini jangan dilap atau tersentuh tangan, melainkan cukup gunakan udara terbuka untuk mengeringkannya.

“Jangan pula pakai kompresor atau hair dryer. Sebab, kawat-kawat ini rapuh, apabila rusak harganya mahal,” wanti Sugiyanto, dari Graha Mobilindo di Kalimalang, Jakarta Timur.

Bila dirasa sudah bersih, biarkan MAF sensor-nya selama beberapa menit hingga benar-benar kering, dan pasang lagi di tempatnya dan kencangkan semua baut yang ada.

Baca Juga: Jempol Buat Mesin Daihatsu Rocky 1.2L, Anti Ngelitik Meski Minum Pertalite

Dok. OTOMOTIF
Untuk membersihkan MAF sensor bisa gunakan chemical khusus yang banyak dijual di pasaran

Langkah terakhir, gunakan electronic cleaner di connector atau harness clip yang tadi dicopot. Lalu biarkan sampai kering, kemudian pasang kembali.

Namun jika kondisi MAF sensor sudah terlalu kotor dan rusak, maka tak ada cara lain selain mengganti AMF sensor.

Harganya memang cukup menguras kantong, yakni sekitar Rp 800 hingga Rp 1,7 juta, tergantung merek kendaraan.

“Sebaiknya scan total mesin sebelum divonis mengganti MAF sensor, agar kerusakannya dapat diketahui secara pasti,” tutup Sugiyanto.