Razali mulai menebak-nebak apa kabar yang akan diberikan Petronas.
Kalau tidak tetap dengan tawaran semula, Petronas akan membuka diskusi lagi, begitu pikiran Razali.
"Tapi mereka malah memilih mundur. Mereka tak memberikan kesempatan untuk diskusi lagi," sambungnya.
Razali kemudian memberi tahu CEO Sepang International Circuit (SIC) dan diketahui mundurnya Petronas karena situasi sulit dengan pemerintah Malaysia karena adanya Covid-19.
Bersama CEO SIC, Razali akhirnya menerima keputusan Petronas, ya mau bagaimana lagi.
Baca Juga: Ditinggal Petronas, Sepang Racing Team dan SIC Juga Cerai di Musim Depan
"Tapi sepertinya itu alasan saja, karena di F1 dengan Mercedes, mereka mengeluarkan lebih banyak uang," beber Razali.
"Kami sepakat soal itu. Bukan karena performa kami, karena kami memulai tim MotoGP dengan start yang bagus. Padahal ketika Petronas gabung Mercedes di 2010, butuh beberapa tahun untuk sukses," jelasnya.
Wanita yang diduga Razali sebagai penyebab mundurnya Petronas adalah Head of Strategic Communications Petronas, Datin Anita Azrina Abdul Aziz.
"Dia menjadi jajaran di Petronas Motorsport pada saat aku gabung SIC sebagai CEO di 2008. Saat itu kolaborasi kami hanya terbatas di F1 Malaysia saja," terangnya.
"Sebagai korporasi tinggi, Petronas selalu meminta standar tinggi untuk sirkuit. Sebagai sponsor utama, mereka menginginkan semua, jadi ada ketidaksepakatan," ungkap Razali.