Otak utama yang menjadi tahanan rutan Polda Metro Jaya sendiri diketahui berinisial B.
Diketahui pelaku tahanan itu di penjara karena terkait kasus penipuan dan penggelapan.
"Dari penyelidikan pelaku dikendalikan oleh pelaku di rutan Polda Metro. Modusnya menaruh GPS dalam mobil," beber Djuhandani.
"Pemetik (pelaku) dikasih share loc (share location) dan kunci duplikat, sehingga pemetik (eksekutor) bisa melakukan pengambilan," ungkap Djuhandani.
Djuhandani menegaskan, pihaknya masih melakukan penelusuran terkait pemasangan GPS di dalam Jeep Wrangler tersebut.
Baca Juga: Jeep Wrangler yang Dicuri di Sukoharjo Kabarnya Ketemu, Ini Penjelasan Polda Jateng
Pihaknya menduga ada kemungkinan pemasangan GPS dilakukan di bengkel, parkiran hingga pencucian mobil.
"Kita akan selidiki lebih lanjut kayaknya berkaitan dengan bengkel-bengkel, baru kita pelajari, apakah bengkel resmi atau tidak," terangnya.
"Bisa juga menduga berkaitan dengan tempat-tempat mobil biasa diparkir melalui jasa parkir, pencucian mobil dan sebagainya. Ini sedang kita pelajari," katanya.
Lebih lanjut, Djuhandani mengungkapkan setelah mencuri Jeep Rubicon di Sukoharjo, ada dugaan otak pencurian B hendak melancarkan aksinya kembali di Wonosobo dengan kembali menyuruh pelaku Rahmat.
"Perkara ini setelah dipelajari ada beberapa lokasi kendaraan yang diberikan pada pemetik. Kami dapatkan lagi calon mobil yang akan dipetik Rubicon juga di Wonosobo," ujarnya.