Otomotifnet.com – Saat menyebut “motor Ninja”, hampir semua masyarakat Indonesia, baik yang paham maupun awam dengan dunia otomotif, tahu motor mana yang dimaksud.
Bayangan motor sport full fairing dengan tampilan gagah yang sering berseliweran di jalan raya langsung muncul di benak.
Kawasaki Ninja bisa dibilang merupakan pionir motor sport full fairing kelas 250 cc 2 silinder di Tanah Air. Motor sport legendaris besutan Kawasaki itu hingga kini populer di kalangan penggemar kendaraan beradrenalin.
Konsumen motor sport di Indonesia memang tidak sebanyak konsumen motor bebek atau skuter matik (skutik). Namun, Kawasaki Ninja menjadi salah satu produk motor sport yang selalu berhasil mencuri perhatian para penggemarnya dari masa ke masa.
Jika menilik sejarah, kiprah Kawasaki Ninja di Indonesia bermula pada awal 1990-an. Mengandalkan mesin 2-tak 150 cc, Kawasaki Ninja 150 menjadi salah satu motor sport paling top pada masa itu.
Baca Juga: Ninja ZX-25R Kalipernya Mirip Moge, Berikut Pilihan Kampas Remnya
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi otomotif, sepeda motor mulai beralih ke mesin 4-tak. Kawasaki pun tidak mau tertinggal dan mencoba beradaptasi. Kemudian, lahirlah Kawasaki Ninja 250 yang mengandalkan mesin 4-tak.
Hingga saat ini, Kawasaki Ninja 250 masih terus dikembangkan dan diproduksi. Namun, untuk sampai di titik ini, Kawasaki Ninja telah melewati perjalanan inovasi yang cukup panjang.
Perkembangan generasi Ninja dari masa ke masa
Generasi awal motor sport Kawasaki sebenarnya sudah diproduksi sejak 1960-an.