Otomotifnet.com - Pembalap Kawasaki Racing Team, Jonathan Rea hanya memakai Ninja ZX-10RR di ajang WorldSBK.
Padahal, Kawasaki punya 'monster' bernama Ninja H2R yang peformanya lebih buas dari Ninja ZX-10RR milik Rea.
Dalam catatan di atas kertas, mesin 4 silinder 1.000 cc milik H2R bisa memuntahkan tenaga mencapai 296 dk.
Sementara Ninja ZX-10RR terbaru hanya bisa mengelurkan tenaga 211 dk saja.
Usut punya usut, ternyata Kawasaki Ninja H2R memang dilarang terjun ke ajang WorldSBK.
Baca Juga: Kawasaki Ninja H2R Pakai Supercharged Buas, Putaran Turbin 9,2 Kali Lebih Cepat Dari Kruk As
Alasannya bukan karena Jonathan Rea takut menungganginya, melainkan karena konstruksi mesinnya.
Terutama karena Ninja H2R dalam versi massalnya sudah dilengkapi supercharged.
Supercharged termasuk salah satu jenis kompresor dalam teknologi forced induction.
Teknologi forced induction menggunakan udara bertekanan tinggi yang didiistribusikan ke dalam ruang pembakaran mesin, untuk menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar dan juga efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Sesuai regulasi, motor dengan forced induction dilarang dipakai berkompetisi di ajang World Superbike.
Homologasi untuk menyetarakan kekuatan motor dengan forced induction agar setara dengan motor pabrikan lainnya juga susah.
Justru yang ada malah kekuatan mesin Kawasaki Ninja H2R dikebiri habis-habisan agar setara dengan motor lainnya.
Apabila diperbolehkan, tim lain juga akan berlomba membikin motor dengan forced induction lainnya.
Jika pabrikan lainnya tidak mau bikin, ya kompetisinya akan jadi tidak menarik lagi karena mungkin H2R akan terlalu dominan.
Oleh karena itu, FIM melarang Ninja H2R dipakai dalam ajang World Superbike.
Begitu pula pada balap motor paling bergengsi, MotoGP juga melarang pemakaian teknologi supercharger ini.