Biar Panjang Umur, Bengkel Spesialis Ajari Cara Rawat Transmisi D-CVT Toyota Avanza

Radityo Herdianto,Ferdian - Jumat, 3 Desember 2021 | 19:25 WIB

Toyota Avanza terbaru (Radityo Herdianto,Ferdian - )

Otomotifnet.com - Dilengkapi dengan D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission), perawatan transmisi Toyota Avanza baru mirip dengan transmisi CVT pada umumnya.

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic melihat bahwa transmisi D-CVT Toyota Avanza pada dasarnya adalah transmisi CVT biasa yang dikembangkan.

Transmisi D-CVT Toyota Avanza terdapat tambahan planetary gear untuk memperluas rasio gigi di kecepatan tinggi.

"Perawatannya serupa dengan transmisi CVT pada umumnya," ungkap Hermas saat ditemui tim redaksi.

"Karena tetap pakai sabuk baja dan pulley set di dalam girboks," tambahnya.

Yang terpenting adalah penyesuaian terhadap gaya berkendara agar tidak agresif.

"Umur girboks transmisi D-CVT bisa lebih pendek kalau sering dipakai ngebut atau akselerasi mengentak," tutur Hermas.

Baca Juga: All New Avanza - Xenia Hingga Veloz Bakal Makin Kece Pakai Pelek Ini

Radityo Herdianto / GridOto.com
Transmisi D-CVT yang Dipakai di Toyota Avanza dan Toyota Veloz

Sebab, ada beban pressure berlebih pada sabuk baja dan pulley set dari entakan penyaluran torsi dan tenaga mesin secara tiba-tiba.

Penyesuaian gaya berkendara juga harus diikuti dengan medan jalan yang dilalui.

Menurut Hermas, transmisi D-CVT pada dasarnya dirancang untuk penggunaan dalam kota dengan kontur jalan landai.

"Kembali lagi ketahanan pulley set dan sabuk baja bukan dirancang untuk menahan beban torsi berlebih saat melewati tanjakan," terangnya.

Hal ini juga didukung dengan menghindari membawa muatan berlebih di dalam mobil.

Sehingga tidak ada beban tambahan ke girboks transmisi D-CVT selama perjalanan.

Yang terakhir dan yang terpenting adalah melakukan penggantian oli transmisi D-CVT secara berkala dan tepat waktu.

"Ganti oli transmisi D-CVT sebaiknya setiap 30.000 km maksimal," saran Hermas.

"Terutama yang sering kena macet, karena beban kerja transmisi dalam kondisi stop and go bisa dua kali lipat lebih besar dari jarak yang ditempuh," terusnya.