Beda dengan mesin mobil Eropa dengan sistem full close loop yang lebih canggih.
Taqwa menjabarkan, ECU mobil Eropa terus mendeteksi AFR agar selalu mendekati 14,2 dalam setiap rentang putaran mesin.
"Campuran bahan bakar dan udara lebih seimbang seberapa besar putaran mesin yang dihasilkan," sebutnya.
Karena itu Taqwa menilai karakter efisiensi BBM mobil Eropa bisa lebih baik di kecepatan tinggi dari mobil Jepang.
"Kalau kondisi merayap memang mobil Jepang bisa lebih irit karena bobot yang lebih ringan," ujarnya.
Baca Juga: Mekanik Ahli Komentari Toyota Veloz FWD Gagal Nanjak, Sebut Susah Atasi Mobil Modern