Ini Beberapa Hal Penyebab Mesin Overheat, Nomor 4 Sering Terjadi

Andhika Arthawijaya - Rabu, 16 Maret 2022 | 22:50 WIB

Ilustrasi indikator suhu mesin yang mengalami overheat (Andhika Arthawijaya - )

Jika motor fan mati, maka tidak ada aliran udara yang mendinginkan coolant pada radiator.

Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena coolant tidak dapat mendinginkan suhu mesin.

Akibatnya, suhu di ruang bakar mesin tetap panas dan dapat mengakibatkan overheat pada mesin.

Baca Juga: Hati-Hati Ganti Motor Fan Denso Palsu, Bisa Terbakar, Ini Ciri-Ciri Yang Asli!

Kalau motor kipas atau motor fan ini kondisinya lemah atau tidak optimal, maka fungsi pendinginan radiator oleh kipas juga tidak akan bekerja dengan baik.

Ada beberapa gejala kalau kipas radiator atau motor kipasnya lemah.

Paling kentara jelas adalah menyalanya indikator suhu mesin yang menunjukan kondisi mesin overheat. Baik saat kondisi jalan macet atau berjalan pelan.

Namun suhu mesin kembali normal (turun) ketika mobil melaju pada kecepatan di atas 50 km/jam.

4. Telat ganti oli mesin.

F. Yosi / Otomotifnet.com
Ikustrasi penggantian oli mesin di bengkel resmi

Oli mesin yang sudah lama tidak diganti, biasanya akan menguap karena panas mesin kendaraan.

Jika tidak rajin kita pantau lewat dipstick oli, bukan tidak mungkin mesin jadi kekurangan pelumasan, yang dapat mengakibatkan gesekan kasar antar komponen mesin.

Nah, gesekan kasar tersebut dapat menyumbangkan panas di ruang bakar mesin.

Lebih parah lagi kalau oli mesin sampai habis (kosong), bisa-bisa mesin tidak dapat menyala karena komponen pada mesin kendaran akan menempel satu dengan yang lainnya.

Sering telat ganti oli juga bisa menyebabkan munculnya oil sludge, yang dapat menyumbat saluran pelumasan.

Istimewa/Soewandi
Waspada serangan oil sludge bila sering telat ganti oli mesin

Jika penyeluran oli terhambat, sudah pasti akan membuat gesekan komponen jadi kasar, dan bisa menimbulkan overheat.