Otomotifnet.com - Lazimnya pada setiap mobil dilengkapi dengan ban cadangan atau serep.
Nah, ban serep ini jenisnya ada dua, yakni ban serep yang ukurannya sama dengan ukuran ban utama, serta ban serep jenis temporary (space saver).
Sesuai namanya, untuk ban serep temporary ini tentu sifatnya sementara, karena ukuran ban ini biasanya lebih kecil dari ban utama.
Jadi, misal kejadian ban utama bocor atau pecah, jika kita menggunakan ban serep jenis ini untuk mengganti ban yang rusak, maka harus secepatnya ban utama yang rusak tadi diganti.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Ban Serep Lama Tak Digunakan, Masih Aman kah?
Sebab bila pakai ban serep temporary ini, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.
Yaitu ada batasan kecepatan kendaraan yang tidak boleh dilewati, karena bisa fatal akibatnya.
Sangat tidak disarankan ngebut ketika pakai ban cadangan temporary ini.
Sementara untuk ban serep dengan ukuran normal (sesuai ban utama), tidak masalah bila dipakai ngebut. Asalkan kondisi ban dalam keadaan baik.
Nah, yang jadi pertanyaan adalah, bila ban serep ukuran normal ini tadinya lama tidak digunakan alias hanya digendong saja, misalnya umurnya sudah lebih dari 3 – 5 tahun pakai, apakah aman dipakai mengganti ban yang rusak?
“Ban serep walaupun lama digendong tetap bisa dipakai, karena ban bukan obat yang ada kadaluarsanya.”
“Namun yang harus diperhatikan adalah, walaupun ban hanya digendong, tetap butuh perawatan,” wanti Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk.
Caranya, lanjut Zulpata, selain dibersihkan, sesekali permukaan bagian samping ban diolesi semir ban.
Baca Juga: Tips Rawat Ban Serep, Si Penolong Saat Darurat
Sebab bila ban serep ini sering terkena air hujan (khusus yang posisinya di bawah kolong mobil, lalu kering, kemudian kena lagi dan kering lagi, maka material karet ban akan cepat rusak.
“Tanpa perawatan tadi, lama kelamaan akan membuat ban cepat getas atau keras, yang diawali dengan muncul garis-garis putih.”
“Nah, bila muncul garis putih tersebut, ban dianjurkan untuk diganti alias tidak layak pakai,” tutupnya.