Otomotifnet.com - Sentuhan maut dialami Daihatsu Ayla hingga telan korban jiwa.
Bodi Ayla hitam tersebut rontok pada bagian depan.
Terutama panel bodi depan sisi kanan, mulai bumper sampai pintu pengemudi habis terpenggal.
Kaki-kaki seperti sokbreker, tie rod dan roda depan terkulai.
Beberapa komponen mesin dan kabel-kabel tampak terburai.
Posisi Ayla juga menggantung di atas selokan setelah terpental.
Sebab musuh adu kepalanya jelas tak imbang, yakni sebuah bus medium.
Kecelakaan terjadi di jalan raya Sungailiat-Belinyu, desa Cit, Riausilip, Bangka, Bangka Belitung, (7/4/22).
Akibatnya, pengemudi Ayla bernama Dumiaty (45) tewas setelah mendapat perawatan tim medis.
KBO Satlantas Polres Bangka, Iptu Kardonetso Siagian beberkan kronologinya.
"Benar tadi sekitar pukul 17:00 WIB terjadi tabrakan di Jalan Raya Sungaliat-Belinyu di Desa Cit antara Ayla dengan Bus," sebutnya.
"Menyebabkan pengemudi Ayla meninggal dunia di rumah sakit," kata Kardonetso.
Bermula saat Daihatsu Ayla nopol BN 1087 QB melaju dari arah Belinyu menuju arah Sungaliat.
Sampai di ruas Desa Cit, Dumiaty berusaha menyalip kendaraan di depan.
Nahas, dari arah berlawanan muncul bus medium nopol BN 7021 PU yang dikemudikan Yulianto.
Seketika, Ayla dan Bus Medium saling adu kepala hingga terpental ke selokan.
Tubuh Dumiaty sempat terjepit di kabin Ayla dan mengalami luka parah.
Dumiaty mengalami luka patah tulang leher dan patah tulang pinggul.
Warga kemudian mengevakuasi Dumiaty dari kabin dan dilarikan ke Rumah Sakit Medika Stannia Sungailiat.
Namun nyawanya tak tertolong karena luka parah yang dialami.
Sedangkan pengemudi bus medium dan satu orang penumpangnya selamat.
Anggota Unit Laka Satlantas Polres Bangka yang mendapatkan informasi mendatangi lokasi.
Setelah olah TKP, polisi mengamankan sopir bus bersama kendaraan yang terlibat tabrakan.
"Masih kita selidiki dengan melakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi guna mengungkap kronologi kecelakaan," tandas Kardonetso.
Baca Juga: Posisi Nanjak Dasbor Daihatsu Ayla Berasap, Selang 10 Menit Meledak