Gemma memastikan bahwa tenggat waktu tersebut tidak terlalu lambat, melainkan sebuah hal yang normal untuk balapan di sirkuit non-permanen.
Ia menjelaskan, personil FIA biasanya datang di awal minggu balapan untuk mengecek kondisi, kelengkapan, dan kesiapan sirkuit sebelum memberikan homologasi.
“Homologasinya sendiri adalah untuk FIA Grade 2, yang cocok berdasarkan kecepatan dari mobil yang kami gunakan,” ujar Gemma.
Menjadi menarik, lantaran homologasi untuk sirkuit Formula E sebelumnya adalah FIA Grade 3E.
Menurut aturan FIA Appendix O 2021, sirkuit dengan homologasi FIA Grade 3E adalah untuk mobil listrik dengan rasio berat/tenaga antara 2-3 kg/hp.
Namun, aturan tersebut tampak berubah dengan kehadiran mobil balap Formula E Gen 3 tahun depan yang lebih bertenaga dan ringan ketimbang sebelumnya.
Karena dalam aturan yang sama, kini tertulis homologasi baru yaitu FIA Grade 2E, untuk mobil listrik dengan rasio berat/tenaga antara 1-2 kg/hp.
Dengan tenaga maksimal 470 dk dan berat 840 kg, mobil balap Formula E Gen 3 memiliki rasio berat/tenaga sebesar 1,7 kg/hp yang cocok dengan tingkat homologasi FIA Grade 2E tersebut.
Baca Juga: Sirkuit Formula E Ancol Selesai Diaspal, Selanjutnya Menunggu Ini