"Saya mengenal saudara Eril dari awal ya, dari awal semester dia masuk di mesin, karena postur tubuhnya yang tinggi sehingga mudah dikenali."
"Dia di kelas adalah mahasiswa yang baik ya, rajin dan dari sisi nilai juga bagus yang dicapai."
"Di organisasi dia cukup aktif, saya rasa di luar ITB juga ya banyak kegiatan," ungkap dosen ITB tersebut.
Terakhir, Indrawanto menyebut sosok Eril sebagai mahasiswa yang seimbang.
Menurutnya dari segi akademik dan kegiatan di luar kampus keduanya baik dan seimbang.
Selain mengungkap sosok Eril sebagai pribadi yang rendah hati dan sederhana, dosen ITB itu juga mengungkap fakta mengejutkan.
Saat Eril berangkat ke Swiss, ternyata anak Ridwan Kamil itu tengah mengerjakan tugas akhirnya di ITB.
Indrawanto mengungkapkan topik tugas akhir dikerjakan Eril tentang soft robot atau robot lunak.
Robot tersebut berupa seperti ulat yang dapat meliuk dan lurus bergerak untuk maju.
Menurut dosen pembimbingnya itu, topik yang diambil Eril tersebut terbilang baru.
"Topik dari saudara Eril ini adalah topik yang baru, suatu yang belum dikerjakan orang, yaitu soft robotik,"
"Prinsip robot lunak ini bisa berinteraksi dengan manusia sehingga tidak membahayakan manusia," jelasnya.
Kelak, penelitiannya tersebut dapat membantu tenaga medis.
Soft robot yang dirancang Eril nantinya dapat dimasukkan ke dalam alat pernapasan dan pencernaan manusia untuk melakukan observasi.
Indrawanto mengungkap dalam pengerjaan tugas akhirnya, Eril cukup rajin di awal-awal bimbingannya.
Namun mulai bulan Mei 2021, Eril mulai kerja praktik di Industri sehingga komunikasinya dengan Eril sempat terhenti.
Pada November 2021, Eril kembali melanjutkan tugas akhirnya dan kembali melakukan bimbingan.
Baca Juga: Majalaya dan Ciamis Bakal Tersambung, Pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Dimulai Tahun Ini