Nah, bila komponen ini bermasalah, yakni buka tutupnya tidak normal, bisa membuat cairan pendingin di tabung reservoir kepenuhan atau sebaliknya cepat berkurang atau habis.
Logikanya begini, ketika thermostat tidak membuka maksimal pada suhu kerja mesin antara 85 - 90 derajat Celcius, maka aliran cairan pendingin di dalam water jacket yang seharusnya dialirkan cepat ke radiator untuk didinginkan, jadi terhambat dan sebagian bersirkulasi pada saluran by pass.
Pada kondisi ini biasanya membuat tekanan di dalam saluran pendingin jadi tinggi akibat suhu mesin yang panas terus menerus.
Baca Juga: Livina Mendadak Pindah Jalur, Renggut Nyawa Bocah 7 Tahun, Korban dan Sopir Beda Kesaksian
Akibat dari tekanan yang tinggi pada saluran pendingin, membuat valve pada tutup radiator terdorong ke atas, sehingga cairan pendingin dibuang masuk ke dalam tabung reservoir.
Nah, karena hal ini terjadi terus menerus lantaran thermostat masih belum membuka maksimal, maka lama-kelamaan tabung reservoir-nya jadi kepenuhan.
Sebaliknya ketika thermostat lambat menutup atau malah tidak mau menutup setelah suhu mesin mulai dingin, aliran cairan pendingin yang bergerak cepat karena terus dipompa oleh water pump, akan menimbulkan kevakuman berlebih dalam saluran pendingin.
Kondisi ini membuat katup pada tutup radiator akan terbuka ke bawah secara lama selama tingkat kevakuman tidak berkurang.
Sehingga menyebabkan cairan pendingin di tabung reservoir tersedot terus menerus ke dalam radiator.
Dampaknya, lama-lama volume cairan di tabung reservoir akan terus berkurang hingga kering.
Saran kami segera periksakan mobil Anda ke bengkel untuk dicek kondisi thermostatnya.
Oiya, pastikan juga radiator cap yang sudah diganti, sepesifikasinya sesuai dengan anjuran pabrik ya.
Sebab bila tidak sesuai, bisa juga menyebabkan tabung reservoir-nya cepat penuh atau sebaliknya cepat habis.
Bagi Anda yang juga punya pertanyaan seputar masalah mobil, silahkan kirim pertanyaan ke email konsultasi.r4@gmail.com. Maka akan dijawab di rubrik Konsultasi OTOMOTIF.