Otomotifnet.com - Terkait pembatasan pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting angkat bicara.
Disampaikan Irto kalau kalangan menengah ke atas paling banyak mengonsumsi BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.
Sedangkan orang miskin dan rentan atau 40 persen masyarakat terbawah hanya menikmati sekitar 20 persen BBM subsidi.
Maka dari itu, Pertamina memberlakukan sistem penerapan MyPertamina supaya bisa tepat sasaran.
"Untuk Pertalite dan Solar subsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas, dan pengguna yang tidak berhak ini orang-orang yang mampu. Hampir 60 persen (masyarakat), termasuk orang kaya menikmati hampir dari 80 persen dari total konsumsi BBM subsidi," katanya, dalam konferensi pers virtual (30/6).
Pemerintah, menurutnya, saat ini sudah mengeluarkan subsidi energi hingga Rp 520 triliun.
Melihat tren konsumsi saat ini, Irto menjelaskan, ada potensi terjadinya kuota berlebihan.
Berdasarkan prognosa, realisasi konsumsi Pertalite pada tahun ini bisa mencapai sekitar 28 juta kiloliter (kl). Sedangkan tahun ini kuota yang diberikan sebesar 23,05 juta kl.
"Hingga year to date Mei 2022, realisasi Pertalite itu telah melebihi kuota sebesar 23 persen, itu untuk Pertalite," sebutnya.
Sementara prognosa untuk solar adalah 17,2 juta kl, sedangkan kuota yang diberikan sebesar 14,91 juta kl. "Hingga year to date bulan Mei 2022, realisasi subsidi telah melebihi kuota sebesar 11 persen," tutur.