Ini Efeknya Bila Mobil Berasio Kompresi Mesin Tinggi Pakai Busi Biasa

Andhika Arthawijaya - Jumat, 15 Juli 2022 | 21:00 WIB

Ilsutrasi busi mobil yang sudah terpakai (Andhika Arthawijaya - )

Bila pada mobil-mobil keluaran lama umumnya pakai busi biasa berbahan nickel (bahan eletroda busi), maka pada mobil-mobil modern mulai digunakan material precious metal, seperti platinum dan iridium.

Kelebihan dari precious metal ini karena memiliki sifat-sifat istimewa, diantaranya punya titik lebur yang tinggi, lebih keras dan tingkat kondutivitas yang tinggi pula.

Sehingga membuat percikan listrik lebih stabil dan kuat, meski bekerja pada suhu ekstrem.

Baca Juga: Begini Efeknya Bila Cuci Mesin Mobil Sampai Kena Lubang Busi

Ibnu Faris/GridOto
Ilustrasi busi NGK Iridium IX . Pemakaiannya bisa sampai 100.000 km

“Penggunaan material Precious Metals pada centre electrode, memungkinkan terjadinya pembakaran campuran bahan bakar dan udara lebih sempurna.”

“Karena proses pembesaran energi/ledakannya lebih maksimal, sehingga residu gas buang (emisi) akan sangat berkurang,” papar Diko.

Selain itu, karena punya titik lebur yang lebih tinggi dari busi nickel, busi berbahan precious metal ini lebih tahan terhadap korosi.

Sehingga otomatis durability-nya lebih panjang, “Untuk yang berbahan platinum saja bisa dua kali lipat busi nickel. Sementara jenis iridium bisa sampai jarak tempuh 100.000 kilometer,” tukas Diko.

Memang sih dari sisi harga, busi dengan material precious metal ini umumnya lebih mahal.

Namun bila dihitung dari lama pemakaiannya, jatuhnya bisa sama dengan busi berbahan nickel yang masa pemakaian efektifnya sekitar 20.000 kilometer untuk mobil.