Mengenai layout sirkuit dan penataan lahan sirkuit yang dibangun seluas 6,5 hektare sangat ideal.
"Layout, penataan lahan sudah sangat cukup. Memenuhi (standar) karena lebar jalur, panjang rintangan, ketinggian rintangan, jarak antar lintasan dan area-area lain seperti lahan parkir, paddock dan area-area lainnya," ungkapnya.
Johny berharap di Lamongan akan tumbuh crosser-crosser baru yang bisa lebih berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan sirkuit ini, ia berharap akan semakin sering ada even kejuaraan motocross.
Harapannya ke depan akan terus ada even kejuaraan motocross, bisa setahun satu atau 2 kali, juga kejurnas dengan dibarengi dengan kejuaraan lokal dan regional untuk menggairahkan dan membuat lebih berprestasi.
Sementara, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi usai meresmikan sirkuit Jotosanur ini mengungkapkan rasa bangganya karena Lamongan memiliki sirkuit yang berstandar nasional.
Pak Yes berharap, dengan sirkuit ini akan tumbuh atlet motocross nasional dan internasional.
Bahkan, menjelang bergulirnya Kejurnas Motocross seri 1 pada 6-7 Agustus mendatang, beberapa hotel di Lamongan juga sudah mulai di booking oleh atlet dari luar daerah dan juga luar negeri.
"Sirkuit ini juga bisa menggelar even rutin yang nantinya akan menggairahkan sektor lainnya yang ada di Lamongan," paparnya.
Baca Juga: NTB Siap Gelar MXGP 2023, Samota Tetap Ada, Mandalika Atau Lanta Siap Dampingi