Jika tidak dilakukan pembatasan, maka akan terjadi kelebihan konsumsi sebesar 17,3 juta KL.
Sedangkan kuota Solar tahun ini adalah 14,91 juta KL.
Saat ini, Pertamina Patra Niaga telah mencatatkan masyarakat yang mendaftarkan BBM Subsidi melalui website My Pertamina sebanyak 400.000 kendaraan.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade, mengatakan kuota Pertalite yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini yakni sebesar 23,05 juta KL hanya bertahan sampai September 2022.
Oleh sebab itu, diperlukan upaya pengendalian dan penambahan kuota guna mengatasi hal tersebut.
Dampak dari menipisnya kuota BBM jenis Pertalite ini sudah mulai terasa. Masyarakat di berbagai daerah mengeluh kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite di SPBU.
Kondisi itu seperti terpantau di Sumatera Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Kota Banda Aceh, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, hingga Cianjur, Jawa Barat.
"Jika kuota tidak ditambah pada tahun ini, kuota Pertalite hanya cukup hingga September. Pemerintah harus bergerak cepat. Semua pihak terkait harus duduk bersama mencari solusi permasalahan ini. Jangan sampai masyarakat kesulitan mendapatkan BBM subsidi," tukasnya.
Baca Juga: Pembatasan Beli Pertalite Mulai September, BPH Migas dan Pertamina Kasih Penjelasan
Suymber: https://jateng.tribunnews.com/2022/08/02/kuota-bbm-subsidi-diprediksi-bertahan-sampai-september