Otomotifnet.com - Waduh, kuota BBM subsidi yakni solar dan pertalite makin menipis, bahkan stok diprediksi hanya bertahan sampai September.
Ini setelah PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatatkan kenaikan konsumsi BBM subsidi yakni Solar dan Pertalite pada semester I/2022.
“Hingga Juni 2022, BBM Solar subsidi sudah tersalurkan 8,3 juta kilo liter (KL), sementara kuotanya sebanyak 14,9 juta KL,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting (31/7).
Sementara untuk realisasi konsumsi Pertalite hingga Juni 2022 mencapai 14,2 juta KL.
Adapun kuota BBM dengan nilai oktan 90 itu sebanyak 23 juta KL.
Kalau dibandingkan dengan realisasi konsumsi BBM subsidi pada Januari-Mei 2022, ada kenaikan konsumsi Solar subsidi sebanyak 22,7 persen dan Pertalite naik sekitar 21,16 persen.
Kini, Solar tersisa 6,6 juta KL dan Pertalite tinggal 8,8 juta KL.
Pada akhir Juni yang lalu, Irto melihat dari tren konsumsi BBM Subsidi jika tidak dilakukan pengaturan akan ada potensi over kuota.
Diproyeksikan realisasi 2022 untuk pertalite bisa mencapai 28 juta KL, padahal kuota Pertalite di sepanjang tahun ini sebanyak 23,05 juta KL.
Hal serupa juga terjadi untuk Solar.
Jika tidak dilakukan pembatasan, maka akan terjadi kelebihan konsumsi sebesar 17,3 juta KL.
Sedangkan kuota Solar tahun ini adalah 14,91 juta KL.
Saat ini, Pertamina Patra Niaga telah mencatatkan masyarakat yang mendaftarkan BBM Subsidi melalui website My Pertamina sebanyak 400.000 kendaraan.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade, mengatakan kuota Pertalite yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini yakni sebesar 23,05 juta KL hanya bertahan sampai September 2022.
Oleh sebab itu, diperlukan upaya pengendalian dan penambahan kuota guna mengatasi hal tersebut.
Dampak dari menipisnya kuota BBM jenis Pertalite ini sudah mulai terasa. Masyarakat di berbagai daerah mengeluh kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite di SPBU.
Kondisi itu seperti terpantau di Sumatera Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Kota Banda Aceh, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, hingga Cianjur, Jawa Barat.
"Jika kuota tidak ditambah pada tahun ini, kuota Pertalite hanya cukup hingga September. Pemerintah harus bergerak cepat. Semua pihak terkait harus duduk bersama mencari solusi permasalahan ini. Jangan sampai masyarakat kesulitan mendapatkan BBM subsidi," tukasnya.
Baca Juga: Pembatasan Beli Pertalite Mulai September, BPH Migas dan Pertamina Kasih Penjelasan
Suymber: https://jateng.tribunnews.com/2022/08/02/kuota-bbm-subsidi-diprediksi-bertahan-sampai-september