Otomotifnet.com - SMK Institut Indonesia Kutoarjo menciptakan mobil listrik yang ramah lingkungan.
Hal ini didasari keprihatinan sekolah terhadap pencemaran udara yang mengakibatkan perubahan iklim.
Hal tersebut mendapat apresiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melihat garapan mobil listrik yang ditampilkan sekolah melalui zoom meeting.
Ganjar bahkan mengarahkan produk buatan SMK ini untuk dijadikan prototipe angkutan UKM di desa-desa.
"Kalau yang seperti itu mungkin bisa anak-anak bekerja sama dengan desa misalnya angkutan di desa, sehingga prototipe ini bisa dikembangkan atau dihilirisasi, ya mungkin kelasnya bukan industri besar tapi untuk UKM," kata Ganjar, Selasa.
SMK Institut Indonesia Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ini membuat mobil listrik yang mampu menempuh jarak hingga 60 kilometer.
Bahkan, kecepatan mobil listrik buatan sekolah ini bisa melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam.
Kepala Kepala Sekolah SMK Institut Indonesia Kutoarjo, Amad Rosidi mengatakan, pembuatan mobil listrik ini dilakukan oleh siswa-siswi dari 6 jurusan yang ada di SMK Institut Indonesia Kutoarjo.
"Mobil ini kami ciptakan karena menjawab tantangan zaman dengan pertimbangan ke masa depan. Bensin akan menjadi masa lampau (ditinggalkan)," kata Amad.
Rosidi menyebut, mobil ini diciptakan juga sebagai salah satu solusi atas pencemaran udara dan rusaknya iklim akibat emisi karbon.
Di bengkel mobil listrik SMK Institut Indonesia Kutoarjo mobil listrik buatan siswa ini berbentuk jip.
Mobil ini memiliki kapasitas dua orang penumpang di depan dan belakang merupakan bak terbuka.
Bodi mobil atau bumper menggunakan besi. Sedangkan bagian depan mobil menggunakan kaca.
Mobil listrik itu menggunakan baterai dan air aki yang akan penuh jika dicas selama 3 jam.
"Proses pembuatan selama 2 bulan, kami namai mobil ini dengan nama E-mo atau Elektrik Mobil," kata dia.
Sugeng Wibowo, salah satu guru pembimbing pembuatan mobil listrik ini mengatakan, mobil itu pertama kalinya dibuat.
Ia mengungkapkan, mobil listrik tersebut dicita-citakan sejak tahun beberapa tahun yang lalu.
Meski sudah dapat berjalan dengan lancar, pembenahan dan penyempurnaan terus dilakukan pada mobil tersebut.
"Masih ada beberapa evaluasi dan kami akan menambah solar cell, selain dengan listrik kita mau pasang juga alat tenaga surya," ucapnya.
Dia mengatakan, untuk merangkai mobil listrik itu dibutuhkan beberapa komponen.
Mulai dari baterai, mesin, hingga bodi mobil listrik tersebut. Untuk suku cadang, ia mengaku masih mendatangkan dari Yogyakarta.
"Biayanya sekitar Rp 90 jutaan. Harapannya ke depan SMK Institut Indonesia Kutoarjo dapat menambahkan tekhnologi solar cell dan mobilnya segera bisa diapakai masyarakat," ungkapnya.
Solikhin, siswa kelas 12 yang ikut merangkai mobil mengatakan, ia bangga dapat membantu terciptanya mobil listrik di SMK-nya tersebut.
Namun, kata dia, baterai masih menjadi kendala pada mobil listrik yang mereka buat.
"Kami akan bikin pengembangan, lebih sempurna dan legal, kami masih memikirkan baterai seirit mungkin dan tenaga yang besar," katanya.
Baca Juga: Guyur Rp 14 Triliun, Chery Bakal Bikin Mobil Listrik Sekalian Baterainya di Indonesia