Boscoscuro, konstruktor asal Italia, hanya sanggup mengoleksi 77 poin sejauh ini di kejuaraan Moto2 2022.
Jikapun Boscoscuro memenangkan delapan balapan tersisa dengan raihan maksimal 200 poin, sudah tak mungkin bisa mengejar poin kejuaraan milik Kalex.
Prestasi Kalex di Moto2 memang tak bisa dibandingkan dengan pabrikan lain dalam satu dekade lebih terakhir.
Sejak ikut serta di Moto2 pada 2010 silam, Kalex perlahan-lahan bisa mencuri perhatian penggemar di tengah persaingan sengit pabrikan sasis di Moto2 kala itu.
Kemenangan Kalex diraih pada balapan pertama musim 2011 di Qatar, dengan Stefan Bradl sebagai ridernya yang juga memenangkan gelar juara pembalap di musim itu.
Musim itu, Kalex mengakhiri musim sebagai peringkat dua klasemen konstruktor di belakang Suter.
Raihan sama terulang di 2012, kemudian Kalex terus menjadi juara sejak musim 2013 hingga musim ini.
Gelar-gelar yang diraih Kalex ini dimenangkan dengan catatan yang sangat dominan dari tahun ke tahun.
Di tengah naik turunnya penampilan para rival, Kalex tetap memberikan sasis yang paling baik di kejuaraan Moto2.
Dibandingkan sasis lainnya di Moto2, Kalex memang disukai banyak tim karena dukungan teknis yang mudah serta tingginya kecocokan dengan berbagai macam gaya pembalap.
Bisa dikatakan, pembalap punya peluang menang lebih besar di Moto2 jika motornya memakai sasis Kalex.
Baca Juga: Honda Enggak Bikin Sasis Sendiri di Moto2, Kenapa Pilih Dari Kalex?