Pada tahun 2013, PT Honda Prospect Motor mengadopsi model Honda Brio untuk mengikuti program Low Cost Green Car (LCGC) yang dikeluarkan pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Perindustrian no.33/2013 tentang “Pengembangan Produksi KBH2.”
Sejalan dengan peraturan tersebut, Honda berusaha untuk mengembangkan sebuah model yang memenuhi regulasi LCGC dengan tetap mempertahankan berbagai keunggulan Honda Brio.
Selain itu Honda juga mengumumkan komitmen jangka panjangnya untuk melakukan investasi serta lokalisasi untuk model Honda Brio dengan nilai total investasi Honda mencapai Rp 1,2 triliun dan dilanjutkan dengan investasi untuk pengembangan model di masa mendatang sebesar Rp 5,1 triliun.
Honda kemudian memperkenalkan Brio Satya yang menjadi mobil LCGC Honda yang diproduksi di pabrik HPM di Karawang.
Sesuai dengan komitmen untuk program LCGC, Honda Brio tidak hanya diproduksi secara lokal di Indonesia, tetapi juga terus meningkatkan kandungan lokalnya dari tahun ke tahun, mulai dari eksterior, interior, bodi, sasis, mesin hingga elektrik.
Tak hanya itu, produksi Brio Satya di Indonesia juga melibatkan banyak supplier lokal Indonesia yang jumlahnya juga meningkat dari tahun ke tahun.
“Dengan tingkat local purchase mencapai 95%, Honda Brio saat ini tercatat sebagai model Honda dengan local purchase tertinggi,” terang Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM)
Volume produksi Honda Brio di Indonesia kembali meningkat ketika pada tahun 2015, seluruh model Honda Brio resmi diproduksi secara lokal di Indonesia.