Sebab sudah berada di kisaran 90 dollar AS per barrel.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, rencana kenaikan harga Pertalite masih dalam pembahasan di internal pemerintah.
Hingga saat ini pembahasannya masih dikoordinasikan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Lagi dibahas (kenaikan harga Pertalite), masih di koordinasikan di Pak Airlangga (Menko Perekonomian)," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Airlangga mengatakan, harga keekonomian Pertalite sudah mencapai Rp 13.150 per liter.
Sementara di SPBU, harga Pertalite masih dijual Rp 7.650 per liter.
Akibatnya, selisih harga harus ditanggung pemerintah lewat skema subsidi.
"Harga keekonomian Pertamax Rp 15.150 per liter, namun kita masih memberikan harga eceran Rp 12.500 per liter," ujar Airlangga.
Lebih lanjut Airlangga mengklaim, harga bensin di Indonesia saat ini masih lebih rendah dibanding sejumlah negara Asia Tenggara lainnya.
Berdasarkan data yang Ia miliki, di Thailand rata-rata harga BBM dipatok Rp 19.500, Vietnam Rp 16.645 per liter dan Filipina Rp 21.352.
Baca Juga: Harga Pertalite Kalau Jadi Rp 10 Ribu Per Liter, Dampak Mengerikan Bagi Kelas Menengah ke Bawah